Arab Saudi Perpanjang Masa Berlaku Tes PCR Jemaah Haji RI Jadi 3 Hari
Jemaah haji kloter pertama akan berangkat ke Tanah Suci dua hari lagi, Sabtu (4/6). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada perubahan besar terkait dengan syarat kesehatan jamaah haji.
Kini, jemaah haji wajib memperoleh hasil tes PCR Covid-19 negatif tiga hari sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa jemaah yang akan berangkat sudah harus mengantongi hasil tes PCR negatif pada 48 jam sebelum keberangkatan.
“Tapi ternyata tadi pagi dapat surat, dan dikoreksi pihak Arab Saudi, 72 jam sebelum keberangkatan,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Silvana dalam kanal YouTube Kemenkes, Kamis (2/6).
Budi menyatakan bahwa hasil tes negatif ini menjadi syarat mutlak bagi jemaah. Keberangkatan jemaah yang memperoleh hasil tes positif akan ditunda.
Jemaah dengan hasil tes positif wajib mengikuti perawatan hingga hasil tes menunjukkan negatif kemudian berangkat pada kloter berikutnya. Namun, apabila hingga kloter terakhir masih belum memperoleh hasil tes negatif, ia akan diberangkatkan pada tahun berikutnya.
Pemerintah Arab Saudi juga mewajibkan seluruh jemaah divaksin Covid-19 lengkap dua dosis dan vaksin meningitis. Dari total 100.051 jemaah yang akan berangkat tahun ini, 95% di antaranya sudah memperoleh vaksin corona lengkap dan 95,7% sudah mendapat vaksin meningitis.
Terkait jemaah yang belum sepenuhnya memperoleh vaksin, Budi optimis bahwa hingga kloter terakhir, pada tanggal 3 Juli, angkanya akan mencapai 100%.
“Petugas-petugas di lapangan juga aktif melakukan sweeping agar jemaah sudah melakukan vaksin semuanya,” ujar Budi.
Budi mengimbau bagi jemaah haji untuk tetap patuh pada protokol kesehatan seperti pakai masker. Dalam perhitungannya, jemaah haji Indonesia akan berinteraksi dengan sejuta jemaah yang berasal dari 100 negara.
Jumlah yang besar ini akan meningkatkan potensi penularan penyakit, apabila jemaah tidak melakukan protokol kesehatan. “Apalagi kita tahu tidak semua negara memiliki status imunisasi yang baik. Maka harus waspada dengan menggunakan masker selama kegiatan ibadah haji,” katanya.
Adapun dalam kesempatan ini Budi juga menyampaikan bahwa suhu panas ekstrem di Arab Saudi juga wajib menjadi perhatian. Apalagi suhunya bisa mencapai 50 derajat celcius.
Dari total seluruh jemaah haji tahun ini, 35,81% di antaranya masuk dalam kategori lansia dan beresiko tinggi. Oleh sebab itu, pihak Kemenkes menetapkan tagline haji tahun ini yang berbunyi, “jangan tunggu haus”. “Gunanya untuk mencegah dehidrasi dan heat stroke yang menjadi faktor besar kematian jemaah,” kata Budi.