Isi Lengkap Rekaman Perempuan soal Ridwan Kamil dan Istri Mencari Eril
Rekaman tentang kondisi Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil dan istri, Atalia Praratya terkait pencairan anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril beredar di kalangan wartawan di Kota Bandung, Jawa Barat dan media sosial pada Kamis (3/6). Konten ini berdurasi empat menit 38 detik.
Unggahan itu berisi suara diduga perempuan terkait kondisi Ridwan Kamil dan Atalia di tengah upaya pencarian Eril yang dinyatakan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss pada 26 Mei.
Perempuan dalam rekaman tersebut memberikan kesaksian kepada adik kandung Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman tentang bagaimana sosok Ridwan Kamil dan Atalia Praratya tampak ikhlas dan tegar dalam menyikapi musibah yang menimpa buah hati.
Kakak kandung dari Ridwan Kamil, yakni Erwin Muniruzaman membenarkan jika rekaman suara perempuan tersebut berasal dari salah seorang kerabat yang ikut dalam rombongan keluarga di Swiss sejak awal.
Erwin mengatakan, sebenarnya rekaman tersebut ditujukan untuk menjawab keresahan keluarga besar.
Rekaman suara itu telah diperdengarkan kepada seluruh keluarga saat pengajian dan doa bersama dua hari lalu.
"Jadi voice note itu sebenarnya dari kerabat yang memang ikut serta dalam perjalanan Teh Lia (Atalia Kamil). Jadi isinya memang benar, kami meminta kerabat menyampaikan kondisi Kang Emil sama Teh Lia itu seperti apa di sana," kata Erwin.
Saat itu, keluarga sempat khawatir. Untuk meredam kekhawatiran itu, maka rekaman tersebut didengar oleh seluruh kerabat.
Berikut isi lengkap rekaman perempuan yang mengabarkan keikhlasan Ridwan Kamil dan istri:
Saya ingin bercerita tentang update yang sedikit, tapi mungkin bisa jadi semangat buat semuanya.
Masya Allah, saya menyaksikan figur pasangan suami istri yang saling menguatkan di situasi yang luar biasa berat.
Sejak awal kondisi terjadi, saya melihat seorang ibu yang sangat tawakal dan berserah dengan ikhtiar yang luar biasa secara fisik, mental, dan doa karena saya ikut serta juga. Beliau terus menyusuri sungai seharian sampai malam gelap.
Orang banyak mempertanyakan, banyak memberikan pernyataan, bahkan yang lebih buruk banyak juga yang menjadikan kejadian ini saling menyalahkan. Tetapi Masya Allah, mereka berdua luar biasa kompak. Untuk itu saya juga melihat ketawakalan ini menjadi inspirasi buat kami yang mendampingi.
Tadi sore, di depan halaman KBRI, Bapak Ridwan Kamil mengumpulkan kami semua yang ada di lokasi untuk menceritakan bagaimana perasaan beliau, harapan beliau. Pada momen itu juga, beliau bersama-sama berpelukan bersama, Bu Atalia dan anak perempuannya.
Pada momen itu, sungguh menunjukkan ketangguhan dan kekuatan mereka bersama. Keikhlasan dan ketawakalan yang dilaksanakan hari ini membuat kami yang ada di sini juga optimistis dan juga berbaik sangka terhadap takdir Allah.
Komunitas Ikut Mencari Eril
Sejumlah komunitas di lingkungan Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, telah terinformasikan mengenai proses pencarian Eril. Mereka yakni klub pendayung, komunitas berkebun, dan klub pemancing.
Berdasarkan informasi yang diterima keluarga Ridwan Kamil di Bandung dari KBRI Bern, kepolisian setempat memastikan bahwa para komunitas di sepanjang bantaran sungai Aare memiliki awareness tinggi dan menaruh perhatian besar pada status dan proses pencarian Eril.
Kepala Kepolisian Bern menyampaikan, mereka sudah menginformasikan dan berkomunikasi dengan komunitas-komunitas di lingkungan Sungai Aare termasuk klub dayung, komunitas berkebun dan lain sebagainya.
Erwin Muniruzaman berharap, keterlibatan komunitas dapat membuahkan hasil, setidaknya menemukan titik terang keberadaannya.
Pada 31 Mei, Polisi Maritim dibantu pihak lainnya masih terus melanjutkan proses pencarian.
Namun, upaya itu belum membuahkan hasil yang diharapkan. Kepolisian Bern memastikan bahwa dari hasil evaluasi, mereka akan tetap melanjutkan proses pencarian dengan metode yang sama.
Akan tetapi, khusus untuk metode penyelaman sifatnya situasional bergantung pada kondisi Sungai Aare. "Penyelaman itu bersifat situasional karena memang kondisi sangat bergantung pada situasi lapangan," ujar Erwin.
Menurut informasi, dalam beberapa hari ke depan, cuaca di Bern diperkirakan turun hujan dan badai di pegunungan. Hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi air Sungai Aare.
Pihak otoritas memastikan akan tetap melakukan pencarian secara intensif.