Dubes Ukraina Berang Atas Pernyataan Edy Rahmayadi Soal Putin

Ameidyo Daud Nasution
8 Juni 2022, 12:17
ukraina, edy rahmayadi, sumut, rusia
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/Lmo/foc.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac di Medan, Sumatera Utara, Kamis (14/1/2021).

Ukraina berang atas pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi soal serangan ke negara tersebut. Mereka berharap Edy dapat meninjau ulang pernyataannya.

Edy sebelumnya mengatakan akan menyerang Ukraina sejak tiga tahun lalu jika ia menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin. Duta Besar Ukraina Vasyl Hamianin meminta sang gubernur datang ke negaranya dan melihat langsung kondisi dengan mata kepalanya sendiri.

"Saya berharap gubernur mau datang ke Ukraina, lihat terutama di wilayah timur dan apa maknanya," kata Hamianin dalam konferensi pers, Rabu (8/6).

 Hamianin merujuk pernyataan Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyatakan bahwa pernyataan Edy tak pantas dilontarkan. Apalagi ia merupakan gubernur dan pejabat publik.

Selain itu Hamianin juga merujuk pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta perang dihentikan sejak Februari lalu. Ini lantaran perang bisa membahayakan manusia dan menyengsarakan umat manusia.

"Saya harap Gubernur Edy mau melihat pernyataan-pernyataan ini," katanya.

Pernyataan Edy ini disampaikan pada helatan Sumatranomic ke-3 yang digelar Bank Indonesia di Medan, Senin (6/6). Ia awalnya berpidato soal tantangan ekonomi seperti Covid-19 hingga perang Rusia - Ukraina dan dampaknya kepada perekonomian Sumatera Utara.

Edy mengatakan jika dirinya menjadi Vladimir Putin akan menyerang tetangganya tersebut sejak jauh hari. Alasannya, Ukraina merupakan negara kecil namun malah mengganggu stabilitas Rusia.

"Kalau saya Putin sudah tiga tahun lalu saya serang," kat Edy seperti dalam tayangan Kompas TV.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...