Kementerian Pertanian Prioritaskan Vaksinasi PMK pada Hewan Sehat
Kementerian Pertanian akan memprioritaskan pemberian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang masih sehat, dan memiliki nilai ekonomi tinggi dengan tujuan mengamankan aset.
"Vaksinasi ini tujuannya untuk hewan-hewan yang sehat, jadi target tiap vaksinasi adalah kepada hewan yang memang memiliki nilai ekonomi tinggi atau dalam hal ini untuk mengamankan aset," kata Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Ira Firgorita, dikutip dari Antara, Sabtu (18/6).
Ia menjelaskan, vaksinasi akan diprioritaskan pada sapi bibit dan sapi perah. Selain itu, vaksinasi juga akan didahulukan pada hewan ternak yang masih sehat namun berada di zona wabah PMK.
Selain itu, Kementerian Pertanian akan mengeluarkan mekanisme zona vaksinasi, yaitu pemberian vaksinasi pada hewan sehat yang berada dalam radius sejumlah kilometer dari hewan yang tertular dalam zona wabah PMK.
Sementara, untuk hewan yang sudah sakit PMK dan berhasil pulih, tidak langsung diberikan vaksinasi. Pasalnya, di dalam tubuh hewan tersebut sudah terbentuk antibodi alami terhadap virus PMK.
"Vaksinasi pada hewan yang sudah sembuh dari PMK akan dilakukan enam bulan setelah pemulihan," ujar Ira.
Ia menjelaskan, vaksinasi PMK akan dilakukan tiga kali pada tiap hewan ternak. Vaksinasi kedua dilakukan sekitar empat minggu setelah vaksinasi pertama, dan vaksinasi ketiga dilakukan enam bulan setelah vaksinasi kedua. Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan setiap tahun dalam rangka eradikasi, hingga Indonesia kembali bebas dari PMK.
Sejak kasus pertama PMK ditemukan di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah serius dan bergerak cepat melakukan berbagai upaya penanganan dan pengendalian wabah. Salah satunya adalah, mengadakan vaksinasi PMK.
Pemerintah telah mempersiapkan pengadaan 3 juta dosis vaksin PMK darurat. Pengadaan tahap pertama vaksin darurat sebanyak 800 ribu dosis dan tahap selanjutnya 2,2 juta dosis.
Sebagian vaksin tahap pertama telah tiba pada 12 Juni lalu, yakni sebanyak 10.000 dosis dan telah dilakukan vaksinasi perdana pada 14 Juni di dua peternakan sapi rakyat yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa-Timur.
Sementara, pengiriman vaksin berikutnya dari tahap pertama dengan total 800 ribu dosis telah tiba di di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat dini hari (17/6). Vaksin tersebut akan langsung didistribusikan ke berbagai daerah sebagai upaya percepatan penanganan wabah PMK.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, distribusi vaksin akan dilakukan pada wilayah wabah PMK yang sudah dipetakan sebelumnya. Kementerian Pertanian sudah mengategorikan hewan ternak yang diprioritaskan mendapatkan vaksin PMK.