BI Ramal Inflasi Juni Naik Jadi 0,5%, Disumbang Lonjakan Harga Cabai
Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada Juni mencapai 0,5% secara bulanan, naik dibandingkan bulan lalu di 0,4%. Harga cabai dan bawang merah yang tinggi menjadi pendorong kenaikan inflasi bulan ini.
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Juni 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu IV Juni 2022 diperkirakan sebesar 0,50% secara month-to-month (mtm)," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Jumat (24/6).
Erwin menjelaskan, sejumlah komoditas yang mengerek inflasi bulan ini antara lain, cabai merah 0,17% secara mtm, cabai rawit sebesar 0,11%, bawang merah sebesar 0,08%, telur ayam ras 0,05%, tomat sebesar 0,04%. Air kemasan, nasi dengan lauk, dan angkutan udara masing-masing diramal inflasi sebesar 0,02%. Kangkung, bayam, sabun detergen bubuk atau cair, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01%.
Sementara itu, beberapa komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar 0,05%, daging ayam ras sebesar 0,04 , angkutan antar kota sebesar 0,03% , serta daging sapi, bawang putih, udang basah, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01%.
Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), harga berbagai jenis cabai naik dua digit dalam sebulan terakhir. Harga cabai merah besar naik 49,34% menjadi Rp 68.400 per kg, cabai merah keriting naik 66,21% jadi Rp 72.300 per kg dan cabai rewat merah 79,73% menjadi Rp 93.100 per kg.
Harga komoditas lainnya yang juga naik signifikan, yakni bawang merah sebesar 38,52% menjadi Rp 57.900 per kg. Harga telur ayam ras naik 4,64% menjadi Rp 29.300 per kg.
Sebaliknya, beberapa harga komoditas turun, di antaranya berbagai jenis minyak goreng. Minyak goreng curah turun 4,17% menjadi Rp 16.100 per liter, minyak goreng kemasan sederhana 3,88% menjadi Rp 22.300 per liter, minyak goreng kemasan premiun 1,16% menjadi Rp 25.500 per liter. Harga gula pasir turun 0,68% jadi Rp 14.600 per kg.
Inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau mencapai 0,78%, kelompok transportasi sebesar 0,65%, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,54%.
Inflasi bulanan pada April sebesar 0,4% merupakan yang tertinggi sejak pandemi Covid-19, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.