Rencana Harga BBM Naik, Jokowi Masih Hati-Hati Hitung Subsidi

Rizky Alika
1 September 2022, 14:14
jokowi, bbm, subsidi, pertalite
Biro Pers Sekretariat Presiden / Laily Rachev
Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) Tahap 1, di Kantor Pos Cabang Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (31/08/2022).

Sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi semakin menguat. Presiden Joko Widodo bilang, ia masih mengalkulasikan harga BBM.

Sebelumnya, Jokowi telah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM pada Rabu (1/9). Meski demikian, hingga saat ini Mantan Wali  Kota Solo itu masih menghitung harga bahan bakar bersubsidi.

"BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati," kata Jokowi di Mimika, Kamis (1/9). Saat ini, Pertalite dijual Rp 7.650 per liter, sementara biosolar dihargai Rp 5.150 per liter.

Pekan lalu, Jokowi mengatakan mengatakan kenaikan harga BBM bisa berdampak pada kontraksi  ekonomi.  Oleh sebab itu, ia memerintahkan para menteri untuk menghitung dengan cermat.

"Harus dihitung juga menaikkan inflasi yang tinggi, kemudian bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (23/8).

Adapun, skema terbaru mengenai teknis pendistribusian BBM bersubsidi yang diatur dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014  sudah diserahkan kepada Jokowi.

Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas, Patuan Alfon, mengatakan salah satu poin utama yang disusun yakni penyesuian konsumen pengguna. Khususnya  kriteria calon penerima Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan Jenis BBM tertentu (JBT) Solar.

Meski demikian ia mengaku tak tahu kapan revisi perpres itu diterbitkan. Dia hanya menjelaskan pemerintah selalu melihat beberapa aspek sebelum menetaskan sebuah kebijakan. Aspek-aspek tersebut yaitu sosial, politik, dan ekonomi.

"Kenapa belum selesai? Pemerintah berpikir secara komprehensif," kata Patuan.

Aspek ekonomi yang dimaksud yakni kondisi kekuatan keuangan negara yang berandil besar terhadap kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat.

"Kalau diterbitkan sekarang berapa masyarakat yang rentan miskin menjadi miskin, lalu berapa inflasinya? Kekuatan keuangan negara memberikan bantalan seperti apa?" ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, staf khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, menyebut pemerintah sudah berencana untuk memperbaiki aturan subsidi BBM sejak lama.

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...