Dampak BBM Naik, 946.000 Anak Yatim dan 334 Ribu Lansia Dapat Bansos
Pemerintah mendorong penyaluran bantuan sosial (bansos) di tengah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, ia akan menyalurkan bansos untuk anak yatim, disabilitas, hingga lansia.
Ini dilakukan lantaran Kementerian Sosial mendapatkan tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dana itu akan digunakan untuk penyaluran bansos kepada 946.863 anak yatim piatu. Setiap anak akan memperoleh dana sebesar Rp 200 ribu per bulan.
"Kami dapat tambahan anggaran dari Kemenkeu sebesar Rp 400 miliar," kata Risma di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (16/9).
Selain itu, pemerintah akan memberikan bansos untuk 334.011 lansia tunggal di atas 80 tahun. Bansos diberikan untuk lansia yang sendiri dan tidak ada keluarga yang merawat.
Bansos yang disalurkan berupa makanan untuk setiap hari. Adapun, dana bansos akan diberikan kepada RT/RW di wilayah penerima bansos.
"Pak RT, Pak RW untuk setiap hari beri makanan lansia yang sudah tidak berdaya," ujar dia.
Kemudian, sebanyak 98.934 orang penyandang disabilitas akan menerima bansos pada Desember ini. Adapun, bansos untuk lansia dan disabilitas akan diberikan sebesar Rp 21 ribu selama 31 hari.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan menyalurkan bansos untuk anak yatim. Bendahara negara itu menyiapkan ‘ruang’ baru untuk kebutuhan anggaran bansos tambahan tersebut. Ini di luar alokasi bansos program keluarga harapan (PKH) dan sembako.
Sementara, Risma menaikkan besaran dana bansos mulai September. Langkah ini untuk mengurangi beban masyarakat kurang mampu seiring melonjaknya harga pangan di dalam negeri.
Risma mengatakan, anak yatim selama ini tidak mendapatkan bansos karena tak masuk dalam daftar keluarga penerima maupun PKH. Saat ini, Risma telah mendapatkan data terkait anak yatim. Ia juga memiliki daftar anak yatim yang dapat menerima bansos.