Mengintip Teori Atom Dalton dan Sejarahnya sebagai Teori Atom Tertua
Teori atom Dalton dikembangkan oleh John Dalton pada 1803 hingga 1809. Lewat teori atom Dalton ini, sang ilmuwan menyatakan atom adalah zat yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana atau lebih kecil.
Teori atom Dalton adalah pengembangan model atom modern pertama di dunia. Awalnya, gagasan soal atom diperkenalkan pertama kali oleh filsuf Yunani bernama Democritus.
Filsuf Yunani Democritus menyatakan bahwa atom adalah materi terkecil di alam semesta yang tidak bisa dibagi lagi. Ia menamainya dengan atomos. Dalam bahasa Yunani, "a" artinya tidak dan "tomos" artinya dipecah atau dibagi.
Kemudian beberapa ilmuwan lain mengembangkan teori atom, salah satunya yang dikembangkan John Dalton. Teori Atom Dalton adalah teori atom yang paling tua.
John Dalton adalah ilmuwan yang lahir pada 1776 dan wafat pada tahun 1884. Sosoknya populer karena memperkenalkan teori atom dalam bidang kimia.
Teori atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah zat yang tidak dapat dibagi dan diuraikan menjadi zat-zat yang lebih kecil. Dikutip dari Modul Kimia SMA Kelas X yang disusun oleh Fadillah Okty Myranthika (2020), konsep teori atom yang dikembangkan Dalton yaitu digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal.
Isi Teori Atom Dalton
Dilansir dari Kimia Dasar (2018), teori atom Dalton didasarkan pada anggapan sebagai berikut :
- Semua benda terbuat dari atom Atom-atom tidak dapat dibagi maupun dipecah menjadi bagian lain
- Atom-atom tidak dapat dicipta maupun dihancurkan
- Atom-atom dari unsur tertentu adalah indentik satu terhadap lainnya dalam ukuran, massa, dan sifat-sifat yang lain, namun mereka berbeda dari atom-atom dari unsur-unsur yang lain
- Perubahan kimia merupakan penyatuan atau pemisahan dari atom-atom yang tak dapat dibagi
Asal-usul Teori Atom Dalton
John Dalton awalnya menyatakan atom seperti blok bangunan yang tersusun sehingga terbentuk struktur kimia. Ia mencetuskan teori atom Dalton ini lewat eksperimen salah satunya yaitu penelusuran terkait oksidasi dari senyawa timah yang dilakukan oleh Joseph Proust dan Antoine Lavoisier.
Dalton mempelajari penelitian ilmiah kedua ilmuwan tersebut dan menyebutkan bahwa semua pola dalam percobaan yang telah dilalui akhirnya membentuk satu atom dari senyawa timah. Hal tersebut memungkinkan potensi penggabungan atom oksigen.
Dalton yakin teori ini merupakan jawaban dari fenomena air yang dapat menyerap gas dalam perbedaan ukuran. Setelah melakukan pemeriksaan hasil eksperimen yang ia lakukan secara empiris, teori atom pertama ini ia yakini sebagai teori yang murni ilmiah.
1. Kelebihan Teori Atom Dalton
Kelebihan teori atom Dalton adalah merupakan pengembangan model atom pertama sehingga menciptakan potensi bagi ilmuwan lain untuk melakukan pengembangan sekaligus perbaikan dari teori yang dicetuskan Dalton.
Hal ini dapat membuat teori lebih berkembang dan lebih logis dalam ilmu pengetahuan. Lewat teori ini, Dalton mendorong terbentuknya bibit atom baru yang dapat menutupi kekurangan sehingga model atom selanjutnya dalam lebih baik.
2. Kelemahan Teori Atom Dalton
Sebagai salah satu teori tertua, terlebih dalam bidang atom. Teori atom Dalton memiliki kelemahan. Kelemahan teori atom Dalton yaitu:
- Beberapa unsur tidak tersusun dari atom melainkan molekul
- Atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa yang berbeda
- Masih ada partikel subatomik yang menyusun atom seperti proton, neutron, dan elektron
- Tidak mengenal muatan dan sifat materi listrik sehingga tidak dapat menjelaskan bagaimana cara atom dapat berikatan
Namun, kelemahan tersebut tidak menutupi fakta bahwa teori atom Dalton menjadi pelopor dan membantu lahirnya perkembangan model atom Rutherford dan teori atom lainnya.
Dibandingkan dengan teori atom lain, misalnya model Thomson dan Rutherford, perbedaan yang mencolok dengan model atom Dalton adalah cara mereka mendefinisikan atom.
Menurut Dalton, atom adalah bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Teori Dalton dianut hingga ratusan tahun kemudian hingga akhirnya dipatahkan oleh ilmuwan setelahnya, Thomson dan Ruterford.
Sementara Thomson, memandang atom sebagai bola pejal positif yang di dalamnya tersebar muatan-muatan negatif. Sedangkan menurut Rutherford, atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh muatan negatif pada kulit atom.