Jokowi Sebut 3 Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Tak Singgung Gas Air Mata
Presiden Joko Widodo mengunjungi Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur pada Rabu (5/10). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menjelaskan penyebab awal tragedi di stadion tersebut.
Menurutnya, permasalahan Stadion Kanjuruhan ialah tangga yang curam serta pintu yang terkunci. "ditambah kepanikan yang ada," kata Jokowi di Stadion Kanjuruhan, Rabu (5/10).
Jokowi tak menyinggung sebab lain dari tragedi tersebut seperti adanya tembakan gas air mata. Di sisi lain, FIFA telah melarang penggunaan senjata tersebut di stadion.
Jokowi mengatakan hal tersebut hanya yang ia temui di lapangan. Nantinya, permasalahan akan disimpulkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta. Mantan Wali Kota Solo itu meminta tim bekerja kurang dari satu bulan.
Kepala Negara juga membandingkan Stadion Kanjuruhan dengan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Menurutnya, GBK bisa memfasilitasi jalan keluar 80 ribu orang saat pintu terbuka dalam waktu 15 menit.
"Itu standar yang harus kita miliki," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Kemudian, turut mendampingi Jokowi yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Malang Sanusi, dan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.
Sebelumnya, Mahfud mengatakan target singkat yang diberikan presiden karena tim telah mengantongi persoalan besar yang menyebabkan tragedi Kanjuruhan. Pada peristiwa itu, 131 orang meninggal.
Salah satu persoalan yang menjadi perhatian tim menurut Mahfud adalah mengenai penetapan waktu pelaksanaan pertandingan di malam hari. Padahal sebelumnya sudah ada usulan agar pertandingan dimajukan siang atau sore hari.
"Siapa yang menyaksikan, siapa yang memberi komando, kok bisa jadwal pertandingan berubah malam," ujar dia.