Anies Sebut 3 Kriteria Cawapres, Pengamat: Akan Diputuskan Tahun Depan
Calon Presiden dari Partai Nasional Demokrat Anies Baswedan mengungkap tiga sosok calon wakil presiden yang akan mendampinginya bila jadi bertarung dalam pemilihan presiden 2024 mendatang. Meski begitu ia belum menyebut siapa tokoh yang akan dipilih.
“Saya rasa akan lebih bijak bila penentuan cawapres dilakukan dengan seksama dan tidak dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ujar Anies usai menghadiri acara Nasdem di Jakarta, Senin (17/10) malam.
Menurut Anies, ia masih memiliki waktu yang panjang untuk menentukan sosok pendamping. Meski telah diamanatkan oleh Partai Nasdem untuk memilih cawapres, Anies masih akan melihat dinamika politik yang terjadi. Apalagi, hingga saat ini Nasdem masih dalam proses membangun koalisi dengan partai peserta pemilu lainnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, saat ini ia baru sampai pada tahap menentukan kriteria sosok yang akan menjadi cawapres. Kriteria pertama adalah memberikan kontribusi dalam proses kemenangan. Selanjutnya bisa membantu memperkuat stabilitas koalisi.
Sedangkan kriteria ketiga adalah bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif. Anies membantah pertemuan politik yang ia lakukan dengan sejumlah tokoh beberapa waktu terakhir sudah mengarah pada penentuan cawapres.
“Waktunya masih panjang, jadi saya tidak terburu-buru menentukan,” ujar Anies.
Sebelumnya Anies telah bertemu dengan sejumlah tokoh seperti Panglima TNI Andika Perkasa dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Sejumlah survei menyebut AHY dan Andika merupakan calon wakil presiden yang bisa menjadi pendamping Anies di Pilpres.
Pada minggu (16/10) malam, Anies bahkan sudah duduk satu meja dengan AHY dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Pertemuan di acara pernikahan anak Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri itu juga dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan politisi senior Golkar Jusuf Kalla.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pertemuan itu terjadi secara alami. Ada yang hadir duluan, dan ada yang belakangan. Di meja lainnya, beberapa elit Demokrat, Nasdem, dan PKS juga ikut menikmati hidangan bersama, termasuk Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
Pembicaraan yang dibahas selama pertemuan pun juga terbilang cair. Demokrat berharap kehangatan yang terjadi selama pertemuan terus terjaga dan semakin intens.
“Menyalakan terus asa perubahan dan perbaikan untuk negeri ini,” kata Riefky dalam keterangan tertulis, Senin (17/10).
Terlalu Dini Tentukan Cawapres
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan kedekatan Anies dengan sejumlah tokoh partai pada acara PKS belum bisa diartikan sebagai sinyal dalam penentuan cawapres. Menurut Bawono penentuan cawapres akan sangat tergantung dari deal politik antar elite partai pendukung Anies.
Bawono menilai saat ini masih terlalu dini untuk bagi Anies untuk menentukan cawapres. Ia pun menilai kedekatan Anies dengan AHY belum bisa diartikan bahwa Anies akan mendukung putra SBY itu. Sebelum bisa dipilih sebagai cawapres, AHY menurut Bawono harus bisa menunjukkan kemampuan komunikasi politik dan negosiasi untuk masuk gelanggang pilpres.
“Besar kemungkinan pasangan calon wakil presiden bagi Anies Baswedan akan diputuskan di tahun depan sembari memantau pergerakan dari para kompetitor,” ujar Bawono.
Sebelumnya Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS telah menunjukkan sinyal untuk berkoalisi pada pilpres 2024 mendatang. Nasdem pun telah mendeklarasikan pencalonan Anies Baswedan sebagai capres pada Senin (3/10). Namun sejak deklarasi itu, Demokrat dan PKS belum secara resmi menyatakan berkoalisi mendukung Anies.