Survei: Suara Golkar-PDIP Gembos Banyak, Demokrat-Gerindra Membengkak
Survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas menunjukkan adanya perubahan suara partai-partai di mata pemilih. Dibandingkan survei yang dirilis Juni 2022 lalu, sebanyak tiga partai dengan raihan suara di atas 3 persen mengalami penurunan.
Dalam paparan surveinya, Litbang Kompas membagi partai-partai ke dalam tiga kelompok. Pada papan atas diisi oleh empat partai yang mendapat suara di atas 10 persen pada survei Juni lalu. Mereka adalah Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Survei dilakukan pada 24 September hingga 7 Oktober 2022 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan metode sistematis bertingkat. Adapun tingkat kepercayaan publik pada survei ini mencapai 95 persen, dan margin of error penelitian sekitar 2,8 persen.
Berdasarkan hasil survei, Partai Demokrat mengalami kenaikan cukup signifikan dari 11,6 persen menjadi 14 persen. Ada juga Partai Gerindra yang naik dari 12,5 persen pada Juni 2022 menjadi 16,2 persen.
Berbeda dengan Demokrat dan Gerindra, PDIP justru mengalami penurunan suara dari 22,8 persen menjadi 21,1 persen. Sedangkan Partai Golkar mengalami penurunan cukup signifikan dari 10,3 persen menjadi 7.9 persen. Penurunan yang dialami Golkar sekaligus mendepak partai pimpinan Airlangga Hartarto ini dari papan atas.
Pada papan tengah dengan suara 3-10 persen pada survei Juni 2022, satu-satunya partai yang mengalami penurunan suara adalah Partai Amanat Nasional. Pada Juni 2022 PAN mengantongi 3,6 persen suara turun menjadi 3,1 persen.
Selanjutnya Partai Nasdem mengalami kenaikan dari 4,1 persen menjadi 4,3 persen. Partai Perindo pimpinan Hary Tanoesoedibjo mengalami kenaikan cukup signifikan dari 3,3 persen menjadi 4,5 persen. Raihan suara Perindo ini jauh di atas partai parlemen lainnya yaitu Partai Persatuan Pembangunan yang hanya memperoleh 1,7 persen suara.
Masih di papan tengah, partai lain yang cukup mendapat suara signifikan adalah Partai Keadilan Sejahtera dari 5,4 persen menjadi 6,3 persen. Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa naik tipis dari 5,4 persen menjadi 5,6 persen.
Menanggapi hasil survei, Koordinator Juru Bicara DPP partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan elektabilitas adalah konsistensi partai menyuarakan ketidakpuasan masyarakat. Salah satunya adalah keputusan Demokrat untuk menolak kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Konsistensi kerja kader dan pengurus Demokrat di akar rumput. Sebisa mungkin dan semampunya berusaha membantu rakyat yang sedang kesulitan,” ujar Herzaky.