Survei Capres: Pamor Prabowo Redup, Begini Tren Suara Anies dan Ganjar
Survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas Rabu (26/10) menempatkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Berdasarkan survei yang digelar 24 September - 7 Oktober 2022 Gubernur Jawa Tengah itu meraih 23,2 persen suara.
Di urutan kedua ada nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan elektabilitas 17,6 persen. Meski berada di urutan kedua, suara untuk Menteri Pertahanan ini turun jauh dibanding survei yang sama pada Juni 2022 dengan suara 25,23 persen. Saat itu Prabowo menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi dibanding calon lain.
Sejak Oktober 2019, suara untuk Prabowo berada di titik terendah pada survei Januari 2021 dengan perolehan 12 persen. Sedangkan suara tertinggi berada di 26,5 persen pada Januari 2022. Saat itu Prabowo jauh memimpin meninggalkan Ganjar Pranowo yang meraih 20,5 persen suara. Namun tren suara Prabowo meredup sejak nama Ganjar dan Anies makin santer menjadi tokoh potensial capres 2024.
Turunnya suara Prabowo sebagai capres, berbanding terbalik dengan raihan suara partai. Masih berdasar survei litbang Kompas, pada Oktober 2022 elektabilitas Partai Gerindra naik menjadi 16,2 persen dari 12,5 persen pada Juni 2022.
Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menilai kenaikan elektabilitas Gerindra bisa saja didorong penerimaan publik atas kinerja Prabowo dalam kabinet. Meski begitu, penilaian itu tak berdampak langsung pada elektabilitas Prabowo karena terpecahnya suara pemilih dengan figur kuat calon presiden lainnya.
“Keberadaan ketua umum Partai Gerindra tersebut di kabinet dilihat oleh publik memiliki kontribusi cukup positif terhadap keberlangsungan jalan pemerintahan secara baik,” ujar Bawono.
Di urutan ketiga, nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyusul dengan 16,5 persen suara. Perolehan suara Anies jauh meningkat dibanding survei yang sama Juni 2022 dengan 12 persen suara.
Melesatnya suara Anies seiring dengan penetapan dirinya sebagai calon presiden dari Partai Nasional Demokrat. Anies dideklarasikan sebagai capres pada Senin (3/10). Meski begitu dibanding survei Januari 2022 yang meraih 14,2 persen suara untuk Anies tidak terlalu naik signifikan
Lompatan Suara Jelang Pilpres
Di antara ketiga nama capres, tren peningkatan suara signifikan terlihat pada Ganjar Pranowo. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu hanya memperoleh suara 1,8 persen pada survei Oktober 2019. Pada April 2021 suara Ganjar berada di 7,3 persen.
Lompatan besar terjadi pada survei Januari 2022 dengan raihan 20,5 persen. Jumlah ini naik 6,6 persen dibanding survei Oktober 2021. Meski begitu, hingga saat ini Ganjar tak kunjung mendapat lampu hijau dari PDIP untuk maju sebagai capres.
Alih-alih mendapat restu, Ganjar malah diberi sanksi berupa teguran lisan oleh PDIP karena menyatakan siap bila dirinya diajukan sebagai capres. Saat ini, ia baru didekaklarasikan sebagai capres oleh Partai Solidaritas Indonesia.
Selain ketiga tokoh yang kini tengah digadang menjadi calon presiden, nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga turut mencuri perhatian. Ridwan Kamil berada di urutan keempat dengan raihan suara 8,5 persen. Pada survei Juni 2022 RK baru meraih suara di bawah 4 persen.
Nama lain yang juga turut masuk dalam jajaran capres adalah Sandiaga Uno, Andika Perkasa, Puan Maharani, dan Basuki Tjahaja Purnama dengan perolehan suara di bawah 3 persen. Penurunan suara signifikan dialami Sandiaga. Pada survei Juni 2022 Sandiaga meraih suara di atas 4 persen.
Survei yang dilakukan Litbang Kompas melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan metode sistematis bertingkat. Adapun tingkat kepercayaan publik pada survei ini mencapai 95 persen, dan margin of error penelitian sekitar 2,8 persen