Bima Arya Ungkap Peluang Ganjar-RK Duet di Pilpres: Saling Melengkapi
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto menyatakan peluang Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil berduet pada pemilihan presiden 2024 mendatang terbuka lebar. Hal itu seiring dengan menguatnya dukungan dari kader di partai Koalisi Indonesia Bersatu untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Jawa Barat itu.
"Kang Emil ini keluarganya pesantren, dekat dengan pondok pesantren. Mas Ganjar aktivis nasional, beda tetapi saling melengkapi," ujar Bima Arya di sela pelaksanaan Forum Y20 di Solo, Jumat lalu seperti dikutip dari Antara.
Menurut Bima saat ini Indonesia butuh pemimpin yang kuat dan mempersatukan. Hal itu seiring dengan semangat untuk menyambut Indonesia emas pad 2045 mendatang. Pemilihan presiden 2024 menjadi jalan bagi Indonesia untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat.
“Enggak mungkin 2045 dicapai tanpa kekukuhan kepemimpinan," ujar Bima.
Dukungan terhadap Ganjar saat ini terus mengalir dari internal PAN. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Yandri Susanto beberapa waktu lalu mengatakan partainya membuka diri untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah itu dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.
"Ganjar masuk juga dalam rekomendasi PAN. Ia termasuk mendapat dukungan kuat di internal PAN," ujar Yandri di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (12/10).
Menuru Bima, saat ini peluang Ganjar maju dalam pilpres bisa juga diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PAN dan Partai Persatuan Pembangunan. Di internal PPP, dukungan untuk Ganjar malah telah dideklarasikan oleh sejumlah Dewan Pimpinan WIlayah seperti Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua, Papua Barat, dan Lampung.
Sedangkan Ridwan Kamil saat ini sedang menjajaki untuk bergabung dengan Partai Golkar. Berdasarkan survei yang dirilis litbang Kompas, pada Oktober ini elektabilitas RIdwan Kamil sebagai kontestan di pilpres melejit pesat, Ridwan menempati urutan pertama sebagai calon wapres dengan suara 11,5 persen.
Ridwan sendiri berkomentar sederhana ihwal namanya yang masuk dalam bursa cawapres. Ia mengaku tidak terlalu memikirkan soal hasil survei yang dirilis oleh sejumlah lembaga. DIbanding memikirkan survei yang silih berganti dirilis ia lebih memilih fokus kerja. Sedangkan urusan kontestasi pilpres menurut RK diserahkan pada takdir.
"Siapa pun yang diberi takdir, saya dukung. Yang penting demi Indonesia bersatu, Indonesia yang maju," katanya.