Ridwan Kamil Jajaki Gabung Golkar, Bakal Jadi Cawapres?

Ade Rosman
23 Oktober 2022, 11:10
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi pedagang beras di Pasar Tradisional Sukatani Depok (28/09/2022).
Dok. Humas Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi pedagang beras di Pasar Tradisional Sukatani Depok (28/09/2022).

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan dirinya sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan partai politik. Salah satu partai politik yang sedang dijajaki yaitu Golongan Karya atau Golkar.

"Seperti yang sudah disampaikan, Insya Allah saya sedang menimang-nimang utk gabung partai," katanya kepada wartawan, saat dijumpai usai menghadiri HUT ke-58 partai Golkar, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10).

Ia berharap niatnya tersebut bisa segera disampaikan dalam waktu dekat. "Mudah-mudahan masih di tahun ini, nanti pastinya disampaikan. Salah satu pertimbangan ke Golkar juga ada," katanya.

Meski demikian, ketika disinggung mengenai adanya kemungkinan dipinang sebagai cawapres, ia tidak berkomentar banyak. "Saya gak mau terlalu jauh. Kalau kemungkinan ada, yang penting kita kerja baik, pasti dapat elektoral juga baik," katanya.

Lebih jauh, ia mengungkapkan dirinya sudah sering berkomunikasi dengan ketua umum partai Golkar, Airlangga Hartarto.

"Udah sering, udah banyak, Insya Allah yang terbaik aja. Semua indah pada waktunya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, turut hadir juga Presiden Joko Widodo, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, serta ketua PPP Mardiono.

Dalam agenda tersebut, Ketum partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya mengutamakan politik menyatukan, bukan politik identitas yang memecah belah bangsa.

"KIB ingin mengutamakan politik menyatukan, bukan politik identitas yang memecah belah bangsa. Sudah saatnya polarisasi politik kita akhiri," katanya.

 Pada Pemilu 2014, Partai Golkar hanya dapat meraih 16,25% kursi DPR. Demikian pula pada Pemilu 2019, partai yang saat ini dipimpin oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ini hanya meraih 14,78% kursi DPR.

Dengan perolehan kursi DPR pada Pemilu 2019 itu, Partai Golkar belum cukup untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 tanpa berkoalisi dengan partai lainnya.

Begitu pula berdasarkan perolehan suara, Partai Golkar hanya meraih 12,31% suara sah nasional. Angka tersebut masih di bawah ambang batas pencalonan presiden (Presidentioal Threshold) sebesar 25%.

Seperti diketahui, Partai Golkar Bersama Partai Amanant Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada 12 Mei 2022.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...