Memahami Majas Penegasan, Pleonasme, Repetisi, dan Contoh Kalimatnya
Dalam karya sastra majas digunakan untuk menambah kesan pembaca. Contohnya saja penggunaan majas dalam puisi. Karya sastra puisi adalah jenis karangan mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna.
Puisi mengandung majas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Menurut Gorys Keraf, majas dalam puisi mengandung tiga unsur utama yaitu sopan santun, menarik, dan kejujuran.
Majas adalah cara melukiskan suatu objek. Caranya dengan menyamakan objek pada sesuatu yang lain. Majas disebut juga kata-kata kiasan (konotasi). Selain puisi, gaya bahasa ini digunakan untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaan ketika diucapkan. Tujuan majas yaitu memberikan kesan pada pendengar dan pembaca.
Majas Penegasan
Dalam bahasa Indonesia, majas dibagi menjadi empat kategori utama yaitu majas perbandingan, pertentangan, penegasan, dan sindiran. Majas penegasan adalah gaya bahasa yang dipakai untuk mempertegas suatu pernyataan.
Majas penegasan menggunakan kata kiasan untuk meningkatkan pengaruh pada pembaca. Penegasan ini memakai pengulangan kata sama, tetapi artinya masih berhubungan. Kata lain majas penegasan adalah majas pengulangan.
Tujuan majas penegasan yaitu memberikan pengaruh supaya pembaca menyetujui suatu kejadian. Majas penegasan terdiri dari enam subjenis. Mengutip dari buku Ultra Lengkap Peribahasa Indonesia, Majas, Plus Pantun, Puisi, dan Kata Baku, berikut sub jenis majas penegasan:
1. Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah gaya bahasa yang ditambahkan keterangan untuk sebuah pernyataan. Keterangan ini berupa kata-kata berlebihan yang bertujuan menegaskan arti. Jika dihilangkan kata keterangan, maka kalimat tetap bermakna sama.
Contoh majas pleonasme
- Yoga memajukan mobilnya ke depan untuk menghindari tubrukan.
- Pengemis itu menadahkan tangannya ke atas kepada semua pejalan kaki
- Darah mera itu mengucur deras dari luka di tangannya
- Mereka turun ke bawah untuk melihat barang-barang di gudang
- Kucing itu naik ke atas meja
- Adik mundur ke belakang
2. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah jenis majas yang menggambarkan sesuatu dengan mengulang kata. Pengulangan kata ini bisa berkali-kali dipakai dalam kalimat. Tujuan pengulangan kata ini untuk menegaskan kembali makna dan tujuan dari kalimat.
Contoh kalimat majas repetisi
- Hero berjanji akan terus berjuang, berjuang, dan terus berjuang demi kebahagiaan orang tuanya
- Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dan dialah yang kuharapkan
- Di kala senang atau susah, sebaiknya kita sebagai seorang hamba harus senantiasa bersyukur, bersyukur, dan senantiasa bersyukur pada Tuhan. Karena semua ini hanya bersifat sementara
- Untuk menggapai cita-citamu itu, satu hal yang harus kau ingat adalah belajar, belajar, dan sekali lagi belajar
3. Majas Retorik
Majas retorik adalah gaya bahasa yang diungkapkan dalam kalimat tanya. Tetapi sebenarnya kalimat tersebut tidak perlu jawaban. Baik penanya dan orang yang menjawab mengetahui jawabannya. Majas retorik retorik bertujuan memberikan penegasan atau gugahan.
Contoh kalimat majas retorik
- Jadi menurutmu kamu akan lulus walaupun kerjaan kamu hanya bermain saja?
- Yakin kamu bisa sampai disini dalam waktu 1 jam mengendarai motor?
- Mengapa kamu takut harus berjaga di sini sendirian? Padahal tempat ini ramai orang
4. Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah majas yang mengungkapkan sesuatu. Kata yang diungkapkan berurutan dari paling tinggi ke rendah. Selain itu kata bisa diurutkan dari paling kompleks ke sederhana. Pengurutan kata ini bertujuan menegaskan kalimat dalam karya sastra.
Contoh majas antiklimaks
- Tata urutan Peraturan Undang-undang di Indonesia ini tergantung dari yang tertinggi, yaitu UUD 1945, Ketetapan MPR, Undang-Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah Provinsi, dan Peraturan Daerah Kota atau Kabupaten
- Status Gunung Merapi berangsur menurun dari status awas, siaga, waspada lalu kembali ke status normal
- Parkiran di tempat wisata Candi Prambanan penuh berbagai kendaraan, mulai dari bus, mobil, dan motor
5. Majas Klimaks
Jenis majas untuk menyatakan beberapa hal secara berturut-turut. Majas klimaks kebalikan dari majas antiklimaks.
Contoh majas klimaks
- Semua jenis kendaraan mulai dari sepeda, motor, sampai mobil memadati lapangan
6. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah gaya bahasa untuk menunjukkan suatu titik kesejajaran. Bentuk kata menjadi berulang yang bertujuan untuk menyejajarkan makna. Ada dua jenis majas paralelisme yaitu epifora dan anafora.
Contoh paralelisme anafora
- Kepada-Mu aku menyembah
- Kepada-Mu aku mengadu
- Kepada-Mu aku memohon
Contoh paralelisme epifora
- Hartaku telah kuberikan
- Bahkan nyawaku pun telah kuberikan padamu
7. Majas Tautologi
Jenis majas menggunakan kata-kata yang memiliki arti serupa. Majas tautologi menggunakan sinonim kata sebagai penegasan kondisi atau ujaran.
Contoh majas tautologi
- Selama ini aku menunggu. Selama ini aku menanti. Selama ini aku mengerti. Kau pasti akan kembali
- Oleh karena itu, ingatlah selalu pada Tuhanmu, maka kita dapat menjauhkan diri dari sifat buruk, pikiran negatif, dan hal kotor yang dapat merusak diri kita.