Ridwan Kamil Gabung Golkar, JK: Ahlan wa Sahlan, Selamat Datang
Keputusan politik Ridwan Kamil bergabung dengan Partai Golkar mendapat sambutan dari berbagai pihak. Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) pun mengucapkan selamat datang kepada Gubernur Jawa Barat itu.
"Ahlan wa sahlan. Selamat datang," kata Jusuf Kalla seperti dikutip dari Antara usai melaksanakan shalat dzuhur di Masjid Agung Al-Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/1).
Sambutan selamat datang dari Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu didengar langsung oleh Ridwan Kamil. Pada kesempatan itu, RK juga hadir mendampingi Jusuf Kalla menjalankan ibadah di Masjid Al Jabbar. Jusuf Kalla menyebut bahwa inti dari Partai Golkar ialah kekaryaan atau prestasi.
Sebelumnya, pada Rabu (18/1), Ridwan Kamil mengumumkan bahwa dirinya resmi bergabung sebagai kader Partai Golkar. Bergabungnya Ridwan Kamil ditandai dengan penyerahan kartu tanda anggota yang diserahkan oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Ridwan mendapat jabatan sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar.
"Saya sebenarnya tidak meminta, terserah Pak Airlangga. Tapi Pak Airlangga berbaik hati menempatkan saya di posisi Wakil Ketua Umum di (bidang) Penggalangan Pemilih dan co-chair Bappilu, Badan Pemenangan Pemilu," kata Ridwan Kamil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Ia menyebut salah satu alasan dirinya bergabung ke Partai Golkar karena menurutnya partai berlambang pohon beringin itu sebagai partai tengah. Ridwan merasa karakter Golkar cocok dengan dirinya yang juga terbuka dan menjunjung tinggi Pancasila.
Ridwan Kamil Ubah Peta Politik
Sambutan secara terbuka dari JK atas bergabungnya Ridwan Kamil menjadi amunisi baru bagi partai Golkar menghadapi pemilu. Alasannya, sebelumnya JK terlihat beberapa kali bertemu dengan calon presiden dari Partai Nasional Demokrat Anies Baswedan. Jusuf Kalla juga disebut-sebut sebagai salah satu tokoh yang mendorong Anies maju sebagai capres.
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai Ridwan Kamil memiliki posisi strategis sehingga keputusannya bergabung dengan Partai Beringin membuka peluang adanya perubahan konstelasi politik jelang pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Menurut dia, bukan tidak mungkin rencana yang selama ini sudah disiapkan partai-partai bisa disusun ulang dengan kehadiran RK.
"Banyak kemungkinan yang bakal mengubah konstelasi Pilpres 2024, terutama dengan bergabung nya Kang Emil ke Partai Golkar," kata Arifki seperti dikutip dari Antara, Jumat (20/1).
Menurut Arifiki jejak pemilu 2014 dan 2019 menempatkan Golkar dalam posisi biasa lantaran gagal menempatkan kader sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Padahal secara hasil pemilu Golkar berada di urutan kedua.
Bergabungnya Ridwan Kamil menjadi kader Partai Golkar dinilai Arifki akan membawa nuansa baru bagi Partai Beringin. Golkar bisa menarik segmen baru dalam memperlebar pemilihnya, khususnya pada segmen pemilih pemula dan muda yang masuk dalam kategori generasi milenial dan generasi Z. Selain itu, menurut Arifki, kehadiran Ridwan memberi alternatif baru bagi Golkar dalam bursa pilpres apabila Ketua Umum Airlangga Hartarto gagal maju pada Pilpres 2024.
Ridwan Kamil sendiri telah menegaskan bahwa bergabungnya ia dengan Partai Golkar tak berkaitan dengan kontestasi pilpres. Ridwan memastikan langkah ke depan yang ia siapkan adalah fokus terhadap pemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024.
"Pokoknya karena saya sudah berlabuh ke partai, fokus memenangkan partai dulu di (Pemilu) 2024," kata Ridwan Kamil, di Kota Bandung, Jumat.
Dia menuturkan hal tersebut dilakukan agar suara Partai Golkar di Jawa Barat bisa meningkat pesat, baik di Jawa Barat atau di tingkat nasional. Dia juga akan melakukan berbagai upaya agar generasi muda saat ini menjadi melek politik. Ridwan Kamil menegaskan belum memikirkan langkah politik seusai mendeklarasikan bergabungnya dengan Partai Golkar.