Jokowi Targetkan Sodetan Ciliwung Rampung April 2023, Molor Sebulan

Andi M. Arief
24 Januari 2023, 12:10
Proyek sodetan Kali Ciliwung di Jakarta Timur, Selasa (24/1). Foto: Andi M. Arief.
Katadata
Proyek sodetan Kali Ciliwung di Jakarta Timur, Selasa (24/1). Foto: Andi M. Arief.

Presiden Joko Widodo menargetkan proyek pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung rampung pada April 2023. Terowongan sepanjang 1,3 Kilometer yang menghubungkan Sungai Ciliwung dan Kanal Banjir Timur tersebut akan mengurangi debit banjir di DKI Jakarta menjadi 211 hektar dari posisi saat ini sebesar 318 hektar.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan proyek ini ditargetkan akan selesai pada Februari hingga Maret 2023. Artinya, penyelesaian Sodetan Sungai Ciliwung dijadwalkan molor 30 hari.

"Sebentar lagi akan selesai, mungkin April 2023 sudah selesai Sodetan Sungai Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun," kata Jokowi saat mengunjungi Outlet Sodetan Sungai Ciliwung, Selasa (24/1).

Pemerintah menargetkan debit banjir di Ibu Kota telah berkurang menjadi 318 hektar dari 464 hektar akibat beroperasinya dua bendungan kering di Jawa Barat, yakni Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Artinya, pengoperasian Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, dan Sodetan Sungai Ciliwung dapat mengurangi area banjir hingga 54,52%.

Jokowi mencatat Sodetan Sungai Ciliwung dapat mengurangi debit banjir sebesar 63 liter per detik (lpd) saat Sungai Ciliwung menandakan Siaga 1. Pada kondisi Siaga 4, debit air di Sungai Ciliwung dapat berkurang hingga 33 lpd.

Besarnya pengurangan debit tersebut disebabkan oleh diameter Sodetan Sungai Ciliwung yang mencapai 3,2 meter. Selain itu, sodetan yang dimaksud terdiri dari dua terowongan sepanjang 1,3 kilometer (Km).

Namun Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan proses pengentasan banjir belum akan selesai saat Sodetan Sungai Ciliwung rampung. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menyelesaikan dua proyek lainnya, yakni normalisasi Sungai Ciliwung dan pembangunan Giant Sea Wall.

Normalisasi Sungai Ciliwung adalah pengerukan sedimen yang terbentuk pada sungai tersebut. Proyek tersebut juga termasuk pembersihan daerah aliran sungai atau DAS Ciliwung dari rumah warga dan membentuk tanggul di sisi-sisi sungai.

Sementara itu, Giant Sea Wall berguna untuk menahan banjir rob yang kerap terjadi saat Laut Jawa pasang. Giant Sea Wall akan dikerjakan oleh Pemerintah DKI Jakarta sepanjang 22 Km dan pemerintah pusat hingga 11 Km.

"Bukan pekerjaan yang mudah, tapi kalau konsisten kita kerjakan akan mengurangi debit banjir sampai nanti akhirnya hilang," ujar Jokowi.

Seperti diketahui, proyek sodetan tersebut sempat mangkrak di tahun 2015, dan kini sudah berjalan kembali sejak pertengahan 2021. Sampai saat ini, proyek tersebut terus digarap oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen Sumber Daya Air.  

Basuki mengatakan, proyek sodetan dari Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT) masih berlangsung sampai saat ini. Dia lalu menjelaskan progres terkini pembangunannya. "Satu terowongan sudah tembus,” ujar Basuki.

Dalam laman Kementerian PUPR, proyek ini baru kembali berjalan pada tahun 2021. Proyek akan dilanjutkan sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya sekitar 1,26 kilometer.

Sebelumnya, sekitar 600 meter sodetan Ciliwung sudah terbangun dan mandek di tahun 2015 karena terganjal pembebasan lahan. Kementerian PUPR telah memberikan wewenang pembebasan lahan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk pengadaan lahan.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...