Kejagung Periksa Menkominfo Johnny G. Plate Ihwal Korupsi BTS Hari ini
Kejaksaan Agung akan melakukan pemeriksaan terhadap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate pagi ini, Selasa (14/2). Pemeriksaan terkait kasus korupsi penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G.
Johnny juga akan diperiksa terkait infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020-2022.
Sebelumnya Kejagung telah melakukan pemanggilan terhadap Menkominfo pada Kamis (9/2). Namun pemeriksaan batal dilakukan lantaran Johnny tengah mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri acara puncak hari Pers Nasional di Medan.
Kejagung kemudian menjadwalkan ulang pemeriksaan Johnny menjadi Selasa (14/2) atau hari ini. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana ketika itu mengatakan Menkominfo Johnny telah menyampaikan kesanggupannya untuk hadir sebagai saksi.
Ihwal proyek BTS di Kominfo bermula dari rencana yang telah disiapkan untuk 9.113 desa dan kelurahan yang dimulai pada 2020 lalu. Mengutip dari laman kominfo.go.id, pembangunan tersebut bertujuan untuk memperluas jaringan layanan internet yang mengalir sampai desa.
Saat itu Johnny mengatakan terdapat 12.548 desa dan kelurahan di Indonesia yang belum dapat mengakses internet dengan baik. Adapun 9.113 desa dan kelurahan yang akan diadakan pembangunan tower BTS oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo masuk ke dalam klasifikasi terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Pengadaan BTS tersebut direncanakan akan dilakukan bertahap. Adapun rinciannya pada 2020 ditargetkan dibangun di 1.209 desa dan kelurahan, 2021 sebanyak 4.200 desa dan kelurahan, dan tahun 2022 sebanyak 3.704 desa dan kelurahan. Sedangkan untuk wilayah non-3T akan dikerjakan oleh operator seluler.
Dalam pelaksanaannya, kejaksaan menemukan adanya ketidaksesuaian dalam pengadaan proyek. Penyelidikan mulai dilakukan pada Agustus 2022 lalu, dikarenakan adanya laporan dugaan tindak pidana dalam proyek tersebut di 2021.
Dalam laporan itu, disebutkan sebanyak 7.904 tower BTS 4G 3T dilakukan dalam dua fase, yaitu 4.200 desa kelurahan dilakukan pada 2021, lalu dilanjutkan 3.704 desa kelurahan pada 2022.
Pada prosesnya, hingga April 2022, melansir laman kominfo.go.id, proyek Paket 1 dan Paket 2 atau proyek fase 1 ini baru mencapai 86% atau sekitar 1.900 dari target 4.200 lokasi pada proyek fase 1 dan 2 tersebut.