Dewas Dorong KPK Tuntaskan Kasus Formula E yang Seret Nama Anies
Dewan Pengawas atau Dewas Komisi Pemberantasan Korupsi dan jajaran pimpinan KPK sepakat untuk segera menentukan status kasus Formula E yang menyeret nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketua Dewas KPK, Tumpak H Panggabean menjelaskan kesepakatan tersebut telah dibahas dalam rapat koordinasi pengawasan.
"Telah disepakati agar penyelesaian dan kejelasan status kasus Formula E secepatnya diputuskan oleh pimpinan KPK," kata Tumpak seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/2).
Menurut Tumpak, salah satu poin yang disepakati antara dewan pengawas dan pimpinan KPK adalah apakah kasus tersebut layak ditingkatkan ke tahap penyidikan atau tidak. Saat ini penyidik KPK telah melakukan sejumlah penelusuran terkait dugaan korupsi dalam penyelenggaran Formula E di Jakarta 2022.
"Artinya, jika ditemukan cukup bukti dugaan tindak pidana korupsi harus segera dinaikkan statusnya dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan, begitu pula sebaliknya," ujar Tumpak.
Tumpak membenarkan soal adanya laporan terhadap Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto dan Direktur Penyelidikan KPK Endar Priantoro. Laporan tersebut berisi dugaan ketidakprofesionalan dan pelanggaran prosedur oleh Karyoto dalam penanganan kasus. Menurut Tumpak hal yang sebenarnya terjadi adalah adanya perbedaan pendapat dalam penanganan perkara.
"Dewas berpandangan bahwa dalam sebuah ekspose atau penanganan perkara, terjadinya perbedaan pendapat adalah sesuatu yang lazim,” ujar tumpak lagi.
Dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E Jakarta telah ditelusuri KPK sejak sejak September 2021. Kasus ini bermula saat KPK mendapat laporan dari masyarakat. Kelompok Forum Masyarakat untuk Keadilan saat itu melaporkan ketidaktepatan dari adanya pembayaran komitmen biaya penyelenggaran formula E yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Pada November 2021 KPK telah menerima dokumen penyelenggaraan formula E dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan atau TGUPP DKI. Pemeriksaan pun telah dilakukan pada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi pada 8 Februari 2022.
Selanjutnya Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta juga sudah diperiksa pada awal September 2022. Anies sendiri dalam sejumlah kesempatan telah mengatakan dirinya tak memiliki kepentingan pribadi dari penyelenggaraan Formula E.
Adapun sejumlah relawan pendukung Anies mengatakan bergulirnya pemeriksaan formula E di KPK sebagai upaya menjegal langkah politik Anies yang kini telah mengantongi tiket maju di Pemilihan Presiden 2024. Sedangkan KPK telah berulang pula membantah adanya unsur politis di balik pengusutan kasus Formula E.