Pemerintah Akan Mudahkan Peserta Kartu Prakerja dapat Modal Usaha
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong program Kartu Prakerja untuk memperluas cakupan layanannya. Airlangga berharap agar Kartu Prakerja bisa memperluas layanan dengan menghubungkan fasilitas pendanaan hingga lowongan kerja.
Airlangga mendata hampir 20 persen dari total alumni program Kartu Prakerja menjadi pengusaha. Menurutnya, data tersebut dapat ditindaklanjuti dengan menyediakan bantuan pembiayaan dana murah untuk para calon pengusaha.
"Saya minta agar ini bisa didorong agar alumni prakerja yang sudah lulus bisa dilacak, sehingga tidak lepas dari pengawasan Kartu Prakerja," kata Airlangga dalam acara "Tiga Tahun Kartu Prakerja: Gebrakan Inovasi Pelayanan Publik," Rabu (15/3).
Airlangga mendorong agar Kartu Prakerja tersambung program kredit bantuan pemerintah, seperti Kredit Usaha Rakyat, Pembiayaan Ultra Mikro, dan Pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Ia mencontohkan alumni Kartu Prakerja bisa mendapatkan KUR dengan bunga tiga persen untuk kredit di bawah Rp 10 juta tanpa jaminan. Sementara itu, bunga untuk nilai kredit Rp 10 juta sampai Rp 100 juta naik menjadi enam persen tanpa agunan.
Airlangga menilai alumni Kartu Prakerja akan lebih mudah mendapatkan pembiayaan tersebut lantaran telah dijamin memiliki data yang baik. Sebagai informasi, perbankan harus memverifikasi data calon nasabah kredit sebelum menyalurkan kredit.
"Kalau kita masuk ke dalam ekosistem pembiayaan, berarti kita mulai dari hulu sampai hilir," kata Airlangga.
Di sisi lain, Airlangga juga mendorong Kartu Prakerja untuk bekerja sama dengan pencari kerja. Dengan demikian, program ini dapat sesuai dengan kebutuhan industri.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan penyambungan ke bantuan pembiayaan tersebut akan dilakukan tahun ini.
Rudy menyampaikan pemerintah tidak menargetkan presentasi alumni Kartu Prakerja yang akan menjadi pengusaha. Menurutnya, target yang diterapkan pada kartu Prakerja pada tahun ini adalah mengubah bantuan semi bansos menjadi pelatihan penuh.
Target peserta Program Kartu Prakerja yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini adalah 1 juta orang. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja atau MPPKP mengatakan anggaran yang disiapkan untuk Program Kartu Prakerja tahun ini adalah Rp 2,67 triliun.
Pada Januari 2023, MPPKP menghitung butuh tambahan anggaran sekitar Rp 1,4 triliun agar target peserta Kartu Prakerja tercapai. Pasalnya, total peserta yang bisa ditopang dengan anggaran awal tahun ini hanya sebanyak 595.000 orang.
Pemerintah juga telah menyetujui penambahan anggaran senilai Rp 1,7 triliun untuk program Kartu Prakerja tahun ini. Menurutnya, anggaran tersebut akan turun pada paruh kedua 2023.
Direktur Eksekutif MPPKP Denni Puspa Purbasari mengatakan sebanyak 60.000 peserta Kartu Prakerja yang mencoba sistem baru pada tahun ini dalam pendaftaran Gelombang 48 dan 49. Sistem baru yang dimaksud adalah pelatihan secara daring dan luring.
Mayoritas peserta pada tahun ini lebih condong mengambil pelatihan secara daring. Walau demikian, Denni tetap mengajak para mitra pelatihan luring untuk masuk ke dalam ekosistem.
"Karena dengan pelatihan-pelatihan yang menarik, saya yakin itu pun juga akan menarik minat teman-teman untuk hadir luring maupun daring," kata Denni.