Bulog Distribusikan Bantuan Pangan Tahap Dua ke 21,3 Juta Keluarga
Bulog mulai mendistribusikan bantuan pangan beras tahap ke-2 kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat atau KPM yang tersebar di 38 provinsi. Bantuan pangan tersebut diberikan setiap bulan mulai Maret hingga Mei 2023.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan beras tahap ke-2 telah mulai didistribusikan pada 2 Mei 2023. Hal ini dilakukan menyusul hampir rampungnya pendistribusian tahap pertama. Menurutnya, banyak KPM yang sudah menunggu realisasi bantuan tahap ke-2 ini.
“Kita tidak ingin ada jeda antara pendistribusian tahap 1 dan 2, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang dikonsumsi setiap hari, sehingga saat pendistribusian tahap 1 hampir rampung paralel langsung kita lanjut tahap 2," ujar Arief, di Jakarta, Rabu (3/ 5).
Arief menyampaikan, Perum Bulog telah menyalurkan sebanyak 1.680 ton beras sampai dengan 2 Mei 2023 atau pada hari pertama penyaluran bantuan beras tahap 2 dilakukan, Jumlah tersebut setara bantuan bagi 168 ribu KPM.
Adapun untuk realisasi pendistribusian tertinggi berada di provinsi Maluku sebanyak 878 ton atau 68%. Sedangkan total alokasi dari bantuan di provinsi Maluku sebanyak 1.285 ton.
Arief mengatakan, bantuan tahap ke-2 ini juga akan disalurkan kepada 21,3 juta KMP di 38 provinsi dengan mengoptimalkan stok beras Bulog di 26 Kantor Wilayah se-Indonesia. Hal ini serupa dengan bantuan di tahap pertama.
Pendistribusian bantuan pangan beras itu juga tetap menggandeng 3 perusahaan ekspedisi besar, yaitu PT Pos Indonesia (Persero), PT Jasa Prima Logistik (JPL), dan PT DNR sehingga bisa dipantau dan dipastikan posisi pendistribusian per-item nya.
“Dalam pendistribusian bantuan tahap 2 ini tidak ada spesifikasi yang dikurangi, kualitas beras tetap terjaga baik, beras yang kita salurkan ini adalah beras baru. Pendistribusian tetap dilakukan by name by address sesuai data KPM dari Kemensos. Kualitas produk, akurasi dan kecepatan menjadi prioritas,” kata Arief.
Kendalikan Harga Beras
Dia menegaskan, pendistribusian bantuan beras ini harus dilakukan dengan cepat karena sebagai upaya pengendalian inflasi setelah Lebaran 2023. Pasalnya, beras menjadi salah satu komoditas pangan yang memberikan andil pada inflasi.
Menurutnya, upaya tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang meminta agar bantuan pangan ini disalurkan dengan baik guna membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Selain itu, bantuan pangan ini juga diharapkan dapat membantu mengendalikan harga beras di pasaran yang masih tinggi.
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mengoptimalkan dua instrumen untuk mengamankan harga beras di tingkat konsumen. Pertama dengan cara penyaluran bantuan pangan beras bagi 21,3 juta KPM. Kedua melaksanakan pelaksanaan operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dengan mendistribusikan beras Bulog ke pasar tradisional dan ritel modern.
"Untuk menjaga harga beras di tingkat petani kita juga terus dorong Bulog untuk tingkatkan penyerapan dalam negeri di musim panen ini sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP),” kata dia.
Update Penyaluran Bantuan Beras Tahap Pertama
Untuk update penyaluran bantuan beras tahap pertama, sampai dengan 2 Mei 2023 telah disalurkan sebanyak 84% atau 179 ribu ton dari total penyaluran 213 ribu ton. Tercatat lebih dari 50% provinsi atau sebanyak 20 provinsi telah melakukan penyaluran sebanyak 90-100%.
Provinsi yang telah menyalurkan 100% yaitu Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.
Adapun bantuan beras ini merupakan bagian dari penyelenggaraan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah atau CBP berdasarkan Perpres 125 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah dan ditindaklanjuti dengan Perbadan Nomor 12 tahun 2022 tentang Cadangan Beras Pemerintah.
Penyaluran bantuan beras ini dilakukan dalam 3 tahap selama 3 bulan kepada sasaran penerima sebanyak 21,3 juta KPM. Penyaluran tahap pertama telah dimulai sejak Maret 2023. Melalui program ini masing-masing KPM akan menerima bantuan berupa beras 10 kg sebanyak 3 kali.