Top News: Presiden AS Bergeming, Dirut Bank Neo Commerce Mundur

Aryo Widhy Wicaksono
4 Mei 2023, 05:55
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN - AS di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022).
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN - AS di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (12/11/2022).

Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah mencari solusi untuk keluar dari ancaman krisis fiskal, akibat utang mereka yang telah menyentuh batas maksimum. Tanpa tambahan utang, AS akan kesulitan untuk membayar tagihan pada awal Juni mendatang.

Presiden AS, Joe Biden, rencananya akan membahas persoalan ini dengan empat pimpinan kongres AS pada Selasa (9/5) pekan depan.

Isu mengenai AS yang terancam gagal bayar utangnya menjadi berita terpopuler atau top news Katadata.co.id pada Rabu (3/5). Selain itu, simak juga berita menarik lainnya, seperti Dirut Bank Neo Commerce yang mundur dari jabatan, serta potensi saham Waskita Karya yang tertekan.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Joe Biden Bersikeras Tak Mau Hemat Anggaran meski AS Terancam Bangkrut

Presiden Joe Biden akan memanggil empat pimpinan kongres pada Selasa (9/5) mendatang, untuk membahas potensi gagal bayar utang pemerintah AS.

Namun Gedung Putih mengungkapkan bahwa pada pertemuan tersebut, Biden tidak mau bernegosiasi mengenai plafon utang untuk menghindarkan Amerika dari risiko kebangkrutan.

Biden rencananya akan membahas persoalan anggaran dan belanja pemerintahannya. “Dia tidak akan bernegosiasi tentang plafon utang, tetapi presiden bersedia melakukan pembicaraan terpisah tentang pengeluaran mereka, apa yang ingin mereka lakukan dengan anggaran,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/5).

“Batas utang dinaikkan tiga kali di bawah mantan Presiden Republik Donald Trump tanpa masalah,” tambahnya.

Terkait persoalan plafon utang AS, sebelumnya Partai Republik setuju untuk menaikkan plafon tuang hingga US$ 31,4 triliun. Tetapi pemerintah AS harus menerapkan kebijakan ekstra hemat dalam sepuluh tahun ke depan.

2. Amerika Terancam Default dan Krisis Bank, Apa Efeknya ke Indonesia?

Pasar keuangan Amerika Serikat dihadapkan sejumlah permasalahan, mulai dari kegagalan bank hingga ancaman gagal bayar karena kebuntuan pembahasan plafon utang. Bagaimana gejolak keuangan di AS ini bisa memengaruhi Indonesia?

Pasar keuangan global kembali bergejolak setelah salah satu bank AS bangkrut, First Republic Bank.

First Republic adalah salah satu pemberi pinjaman regional AS yang paling terpukul krisis kepercayaan di sektor perbankan sejak Maret.

Para deposan melarikan diri secara massal dari bank kecil ke raksasa seperti JPMorgan karena mereka panik atas runtuhnya dua bank menengah AS lainnya, Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

First Republic sebenarnya telah tertatih-tatih sejak kegagalan dua bank tersebut. Namun, investor melarikan diri lagi pada pekan lalu ketika bank tersebut mengungkapkan bahwa ada arus keluar dana lebih dari $100 miliar arus pada kuartal pertama tahun ini.

3. 3 Emiten Jagoan Lo Kheng Hong Kinclong, Ada yang Naik hingga 65 Kali

Lo Kheng Hong yang kerap mendapat julukan sebagai Warren Buffett dari Indonesia, kini semakin cuan. Sebab, tiga emiten saham yang ia kuasai lebih dari 5%, pada kuartal I 2023 ini berhasil mencetak kinerja kinclong. Bahkan salah satunya bergerak naik hingga 66 kali lipat.

PT Intiland Development Tbk (DILD)

Intiland mampu membalikkan rugi menjadi laba Rp 30,38 miliar per kuartal I 2023. Laba diperoleh seiring melesatnya pendapatan 174,33% menjadi Rp 1,54 triliun.

PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Laba Gajah Tunggal tercatat senilai Rp 265,69 miliar, meningkat 271,70% dibandingkan kuartal I 2022.

PT Clipan Finance Indonesia (CFIN) Tak main-main, laba Clipan Finance meroket hingga 6.508% secara tahunan menjadi Rp 105,08 miliar. Emiten bersandi saham CFIN itu mencatatkan kenaikan laba yang melesat lebih dari 65 kali lipat jika dibandingkan dengan kuartal I 2022 yang hanya bernilai Rp 1,58 miliar.

4. Dirut Bank Neo Tjandra Gunawan Mundur

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), Tjandra Gunawan, mengundurkan diri dari jabatannya. Perseroan telah menerima permohonan pengunduran diri Tjandra pada 28 April 2023.

Bank Neo akan meminta persetujuan dari pemegang saham atas pengunduran diri direktur utamanya pada Juni 2023. Hal ini berdasarkan pada ketentuan yang diatur dalam POJK 33/2014 dan anggaran dasar perseroan.

"Kejadian ini tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan usaha dan keuangan perseroan," kata Direktur Kepatuhan Ricko Irwanto, dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (5/3).

Melansir LinkedIn pribadinya, Tjandra mengemban tugas sebagai direktur utama Bank Neo selama 3 tahun. Sebelum bergabung dengan Bank Neo, dirinya menjadi komisioner di PT eDaun Inspirasi Dijital (Hemat.id) selama hampir enam tahun.

5. Dirut Terjerat Kasus Korupsi, Saham Waskita Potensi Makin Tertekan

Saham emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), belakangan terus diterpa sejumlah masalah, mulai dari gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), suspensi saham, hingga terbaru kasus dugaan korupsi yang menjerat direktur utama.

CEO Edvisor.id, Praska Putranto, berpendapat saham Waskita berada dalam tantangan yang besar seiring dengan kasus-kasus yang terjadi terhadap perusahaan.

Berdasarkan data BEI, pada kuartal pertama 2023, saham perseroan merosot 30,14%. Sementara itu, sejak awal tahun ini (year to date/ytd), saham emiten bersandi WSKT ini jatuh 43,33%.

Praska mengatakan, kendati industri konstruksi bangunan pada emiten BUMN masih terbantu oleh program atau proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah. Namun, dari sisi kinerja keungan Waskita pada kuartal pertama 2023 masih tertekan, ditambah lagi adanya kasus hukum tersebut.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...