Lemhannas Sebut Pemilu 2024 Bisa Pengaruhi Pemilu AS, Seperti Apa?
Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto menilai Pemilihan Umum 2024 berpotensi menjadi ajang uji coba platform digital. Pertempuran tersebut berpotensi mempengaruhi pemilihan umum di negara lain.
Andi menduga perusahaan penyedia platform akan menjadikan Pemilu 2024 ajang meluncurkan algoritma baru. Algoritma ini nantinya akan digunakan dalam Pemilu Amerika Serikat tahun depan.
Andi menilai hal tersebut mungkin terjadi melihat hasil Pemilu Filipina pada 2022 yang dipengaruhi oleh Tiktok. Ia memberikan contoh, narasi oleh Tim Kampanye Presiden Ferdinand Marcos Junior di Tiktok membuatnya memenangkan suara hingga 60%.
"Jadi, Pemilu di Indonesia menjadi laboratorium terbaik untuk perusahaan untuk meluncurkan platform baru," kata Andi dalam agenda Menangkal Disinformasi Di Tahun Politik yang digelar Katadata Indonesia, Kamis (4/5).
Andi mengamati setidaknya ada dua narasi yang disebarkan oleh Presiden Marcos pada Pemilu 2022. Pertama, Ferdinand Marcos dan Imelda Marcos adalah pemimpin hebat yang disegani dunia.
Narasi tersebut diolah dengan gambar, video, dan teks yang menunjukkan kedekatan Presiden Marcos dengan pemimpin dunia, seperti Paus Jorge Mario Bergoglio, Presiden Ronald Reagan, hingga Presiden Soeharto.
Narasi kedua adalah Ferdinand Marcos tidak akan korupsi dan akan membantu Filipina dengan kekayaannya. Andi menilai kedua narasi tersebut efektif disebarkan di Tiktok dan diterima masyarakat Filipina.
Andi mencatat penyebaran konten pemilu pertama di Indonesia terjadi pada 2014 melalui platform Twitter. Pada Pemilu 2019, kampanye politik masih kuat terjadi di Twitter walau mulai disaingi oleh Facebook dan Twitter.
Ia berpendapat induk Facebook atau Meta akan menjadi pemain utama dalam Pemilu 2024 di dalam negeri. Menurutnya, Meta akan melihat Pemilu Indonesia untuk meluncurkan platform baru yang dapat menyaingi Tiktok.
"Setelah Metaverse gagal, Meta akan mencari bentuk untuk betul-betul bisa berlawanan dengan Tiktok. Itu pertarungan yang akan terjadi di 2024," kata Andi.
Di samping itu, Andi menilai Pemilu 2024 akan menjadi titik tolak Pemilu kecerdasan buatan atau AI Election. Andi berpendapat tim kampanye akan mulai memanfaatkan kampanye politik menggunakan bantuan ChatGPT. "Pemilu 2024 akan menjadi The First AI Election di Indonesia," katanya.