Sultan Brunei Tak Menginap di Labuan Bajo, Istana Beri Penjelasan

Ameidyo Daud Nasution
9 Mei 2023, 15:43
brunei, istana, asean
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah menyapa wartawan saat menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Sebagian delegasi negara ASEAN ternyata tidak menginap di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Salah satunya Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah yang memilih menginap di Bali. 

Deputi Bidang Protokoler, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan sebagian tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tidak menginap di Labuan Bajo. Pemerintah menghormati pilihan sebagian delegasi yang memilih untuk menginap di Bali.

Bey menilai hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan penyelenggaraan Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition atau MICE berkelas internasional di beberapa wilayah. Istana menjelaskan, hal tersebut bukan disebabkan kurangnya ketersediaan akomodasi di Labuan Bajo.

"Jadi, bukan karena terpaksa. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki fasilitas akomodasi yang siap untuk menerima tamu mancanegara," kata Bey kepada wartawan, Senin (8/5).

Bey menjelaskan hal tersebut juga membuktikan adanya konektivitas antar pulau yang baik. Fitur konektivitas yang disoroti Bey adalah landasan pacu di bandara yang dapat digunakan pesawat bermesin jet.

Bey berpendapat fitur tersebut membuat jarak antara lokasi kegiatan dan tempat bermalam tidak menjadi masalah. "Hal ini justru akan menghidupkan ekonomi lokal di kedua wilayah tersebut," katanya.

Sebagai informasi, beberapa delagasi yang memilih bermalam di Pulau Dewata adalah Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah. Delegasi Brunei Darussalam tersebut diketahui menginap di Nusa Dua, Bali untuk mengikuti KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada 10-11 Mei 2023.

Sedangkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, PM Kamboja Hun Sen, dan PM Timor Leste Taur Matan Ruak telah tiba di Labuan Bajo. Adapun, pemimpin Thailand Prayuth Chan-O-Cha tak bisa hadir karena Pemilu di negaranya.

Reporter: Andi M. Arief

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...