Cerita Sandiaga Uno Sulit Cari Hotel di Labuan Bajo untuk KTT ASEAN

Para awak media, tim keamanan, bahkan panitia pendukung KTT ASEAN ke-4 kesulitan untuk mencari hotel di Labuan Bajo karena kebanyakan sudah penuh dipesan jauh-jauh hari. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga bercerita anak buahnya juga kesulitan mendapat penginapan.

"Dalam hal untuk mencari kamar hotel bukan hanya media tapi kita juga di Kemenparekraf harus menyebar tim ke beberapa lokasi," kata Sandiaga saat ditemui awak media di Hotel Bintang Flores, Labuan Bajo, Rabu (10/5).

Beberapa pimpinan di Kemenparekraf  harus menginap di guest house yang berjarak sekitar 6 KM dari lokasi Media Center di Hotel Bintang Flores. Ada juga pejabat Kemenparekraf yang menginap di atas kapal.

"Saya mungkin salah satu yang beruntung karena tinggal di hotel yang normal, tetapi dua pimpinan Kemenprekraf punya pengalaman yang berbeda," kata Sandiaga.

Ia mengatakan, pemerintah telah menyediakan kapal motor Sinabung yang bersandar di Pelabuhan Labuan Bajo sebagai akomodasi terapung. Ini sebagai opsi tingginya jumlah partisipasi pada acara KTT ASEAN ini yang tidak tertampung di hotel atau penginapan lainnya.

Kelangkaan penginapan di Labuan Bajo seiring tingginya tamu yang datang ke Labuan Bajo untuk KTT ASEAN. Tim katadata.co.id juga sempat kesulitan memperoleh penginapan hingga H-5 acara. Lokasi penginapan yang berhasil diperoleh juga berjak sekitar 4,6 KM dari lokasi utama Hotel Meruorah.

Katadata.co.id juga telah berbincang dengan beberapa pengelola penginapan yang menyambut tamu KTT ASEAN. Erna, tim operasional yang mengelola guest house dan cafe Escape Bajo bercerita tingginya animo permintaan pengunapan selama KTT ASEAN. Dengan lokasi yang cukup strategis di antara Hotel Ayana dan Meurorah, guest house dan cafe yang dikelolanya ramai oleh tamu dalam beberapa hari terakhir.

Erna menyebut guest house tersebut sudah dipesan penuh bahkan sejak dua bulan sebelum KTT ASEAN oleh tim pendukung dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Escape Bajo sendiri hanya memiliki tujuh kamar, dengan satu diantaranya berbentuk seperti dormitory yang terdiri dari enam kasur. Secara total penginapan Escape mampu menampung sebanyak 20 tamu.

"Dari mulai awal bulan Mei sudah banyak yang cari, bahkan sesama hotel kita juga saling cari kamar," kata Erna ditemui di kantornya, Selasa (9/5). 

Selain hotel, cafe yang dikelola Erna juga belakangan ramai dikunjungi para tamu KTT ASEAN. Pengunjung yang datang kebanyakan berbentuk grup, sebagian besar tim pendukung dari kementerian dan lembaga atau korproasi.

Saat hari biasa, kunjungan ke cafe Escape Bajo biasanya ramai menjelang matahari terbenam alias sunset. Namun, menjelang KTT G20, cafe hampir selalu penuh, termasuk saat makan siang yang biasanya sepi.  

"Cafe itu biasanya ramai pada Kamis sore, Jumat pagi dan hari minggu, tapi saat KTT seminggu ini semua penjualan mau di cafe maupun hotel mencapai bahkan melebihi target. Kalau biasanya peak day hanya hari tertentu sekarang setiap hari ya mencapai target saat peak day," kata Erna.