PDIP: Ada yang Coba Pisahkan Jokowi dengan Megawati
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan ada yang mencoba untuk memisahkan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pernyataan tersebut disampaikan Hasto menjawab rumor yang beredar usai pertemuan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat (19/5). Pasalnya, Gibran mengaku dirinya belum berkomunikasi dengan Jokowi terkait pertemuan itu.
“Ada riak-riak politik yang coba memisahkan antara Bu Mega dan Pak Jokowi,” kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/5).
Hasto mengatakan hubungan Jokowi dan Megawati sudah seperti ibu dan anak. Bukan tanpa alasan, menurut Hasto hal tersebut didasari pada perjalanan politik Jokowi sedari Wali Kota hingga Presiden selama dua periode.
“Sejak beliau menjadi Wali Kota, Gubernur, kemudian menjadi Presiden dua periode itu sudah hubungan yang sangat dalam,” kata Hasto.
Adapun, meski diberikan nasihat, namun PDIP tak memberikan sanksi terhadap putra Presiden Jokowi itu. Ia menyebut partai lebih mengutamakan musyawarah dan komunikasi.
"Sudah diberikan nasihat-nasihat. Kami ini kan partai gotong-royong, partai musyawarah," kata Hasto.
Hasto mengatakan, Megawati pun memahami kondisi Gibran ketika pertemuan tersebut kapasitasnya sebagai seorang Wali Kota. Selain itu, menurutnya, status Gibran sebagai anak dari Jokowi juga banyak digunakan kubu lain demi kepentingan politiknya.
"Ketika saya cerita, Ibu juga memahami berbagai dinamika-dinamika politik seperti itu," kata Hasto.
Pada kesempatan yang sama, Gibran mengaku belum berkomunikasi dengan Jokowi usai pertemuan dengan Prabowo. Ini lantaran ayahnya masih berada di Jepang.
Gibran mengaku mendapat nasihat dari Hasto terkait pertemuan dengan Prabowo. Ia pun menyatakan akan tetap tegak lurus mengikuti arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Sebagai kader muda, saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan ibu Ketua Umum," kata Gibran.