Jokowi Singgung Cawe-cawe Demi Negara, Apa Maknanya?
Presiden Joko Widodo bertemu para pemimpin media massa serta pegiat media di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/5). Dalam pertemuan selama dua jam tersebut, Jokowi sempat menyinggung soal cawe-cawe untuk negara.
Selama dua jam, para pemimpin redaksi berbicara disertai suguhan sate padang, siomay, serta pempek. Adapun, Jokowi ditemani oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"Ngobrol tentang cawe-cawe pokoknya," kata Helmy Yahya, pemilik kanal Youtube 'Helmy Yahya Bicara' di Istana pada Senin (29/5) dikutip dari Antara.
Pembicaraan soal cawe-cawe tersebut juga disampaikan Pemimpin Redaksi TVOne Karni Ilyas. Meski demikian, Karni mengatakan dalam pembicaraan dengan Presiden tak terkait hal yang melanggar aturan. "Jadi demi negara, bukan demi pribadi," kata Karni.
Wakil Pemimpin Redaksi Kompas TV Yogi Nugraha mengatakan cawe-cawe yang dimaksud Jokowi dalam Pemilu mendatang untuk menjaga momentum pembangunan negara.
Jokowi, menurut Yogi, menjelaskan Indonesia memiliki momentum untuk menjadi negara maju dalam 13 tahun ke depan. Oleh sebab itu, perlu pemimpin yang tepat untuk membawa Indonesia ke masa depan.
"Jadi tadi (Jokowi) mengatakan pemimpin di tahun 2024, 2029 dan 2034 itu sangat krusial untuk mewujudkan 13 tahun," kata Yogi.
Jokowi dalam pertemuan juga mengatakan cawe-cawe yang dimaksud tak ada kaitannya dengan penyalahgunaan kekuasaan. Yogi mengatakan hal yang dimaksud Jokowi diperlukan untuk memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
"Serta tidak secara langsung mengatakan '(calon pemimpin) ini siapa'," katanya.
Selain itu, Jokowi dalam pertemuan membahas pertumbuhan ekonomi, mobil listrik, G20, hingga hilirisasi. Presiden juga menjanjikan ekosistem kendaraan listrik akan tuntas pada 2027.