Jokowi Minta Penjelasan Prabowo Soal Usulan Damai Rusia dan Ukraina

Andi M. Arief
6 Juni 2023, 14:09
jokowi, prabowo, ukraina, rusia
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Presiden Indonesia Joko Widodo memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN , di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023).

Presiden Joko Widodo akan memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana Negara dalam waktu dekat. Jokowi ingin mendengar klarifikasi Prabowo terkait proposal perdamaian antara Ukraina dan Rusia.

Sebagai informasi, Prabowo mengusulkan beberapa poin untuk menghentikan perang antara Ukraina dan Rusia, salah satunya gencatan senjata. Jokowi mengatakan proposal tersebut dibuat secara mandiri oleh Prabowo.

"Mungkin hari ini atau besok saya minta penjelasan mengenai proposal perdamaian yang Pak Menhan sampaikan," kata Jokowi di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selasa (6/6).

Proposal tersebut disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara dalam acara IISS Shangri La Dialogue 2023 di Singapura. Prabowo menganjurkan penarikan militer Ukraina dan Rusia untuk mundur sejauh 15 kilometer. Setelah itu, kedua negara dianjurkan membuat zona demiliterisasi.

Pertemuan Menhan dengan KSAD Amerika Serikat
Pertemuan Menhan dengan KSAD Amerika Serikat (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nym.)

Prabowo juga mendorong Persatuan Bangsa-Bangsa untuk mengawasi dan mengamati kekuatan militer yang dikirim ke zona tersebut. PBB juga disarankan menyelenggarakan referendum pada area yang menjadi sengketa antara Ukraina dan Rusia.

Namun proposal perdamaian besutan Prabowo tersebut telah ditolak oleh Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. Adapun, Reznikov menilai proposal tersebut aneh dan terlihat lebih seperti rencana Rusia.

Reznikov mengajak pemerintah Indonesia untuk ikut mengimplementasikan rencana perdamaian yang dibuat oleh Ukraina. Selain itu, ia mengajak Cina meyakinkan Rusia untuk mengakhiri invasi. 

Reznikov menilai hal tersebut dapat dilakukan lantaran hubungan antara Cina dan Rusia telah berlangsung lama sejak masa blok komunis. "Kami tidak butuh fasilitator saat ini. Negara kami masih melakukan perang," kata Reznikov dikutip dari Ukrinform.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...