Jokowi Bertemu Anwar Ibrahim, Bahas Pekerja Migran dan Batas Negara
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu hari ini di Putrajaya, Malaysia. Keduanya membahas beberapa hal dari perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga batas negara.
Dalam hal pekerja migran, kedua pemimpin sepakat membentuk mekanisme khusus bilateral dalam penyelesaian berbagai masalah PMI. Jokowi juga meminta warga negara Indonesia yang ditahan di Depo Imigrasi Malaysia dapat segera dipulangkan.
Jokowi menekankan agar sistem penempatan PMI di Malaysia atau One Channel System dioptimalkan. "Saya sangat menghargai komitmen Dato Sri Anwar Ibrahim untuk memperkuat perlindungan PMI dan penegakan hukum yang adil," kata Jokowi dalam saluran resmi Buletin TV3, Kamis (8/6).
Sementara itu, Anwar mengatakan salah satu kesepakatan dalam pertemuan tersebut adalah kemudahan masuknya tenaga kerja asing dari Indonesia. Ia akan membantu membangun kawasan Sempadan sungai antara Malaysia dan Indonesia di Pulau Kalimantan.
Sebagai informasi, Sempadan yang dimaksud adalah merupakan garis perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Anwar telah berkomitmen mengalokasikan anggaran senilai 1 miliar Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 3,22 triliun untuk mengembangkan kawasan sempadan tersebut.
Anwar mencatat anggara tersebut akan digunakan untuk membangun beberapa infrastruktur di kawasan sempadan, seperti jalan, kantor imigrasi, dan kantor kepabeanan.
"Ini cara kami memberikan dukungan kepada Indonesia dalam rangka membina Ibu Kota Negara yang baru," kata Anwar.
Merampungkan Perundingan Perbatasan
Kedua pemimpin juga menyelesaikan perundingan dua wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, yakni bagian paling selatan Selat Malaka dan Laut Sulu. Jokowi mencatat perundingan perbatasan kedua wilayah tersebut dimulai sejak 18 tahun yang lalu.
Jokowi menilai selesainya perundingan perbatasan tersebut disebabkan cara kerja Anwar yang cepat. Jokowi menargetkan menyelesaikan perundingan di dua wilayah perbatasan lainnya pada 2024, yakni Pulau Sebatik dan Sungai Sinapad-Sesai.
"Saya berharap negosiasi perbatasan lainnya bisa segera diselesaikan. Mumpung perdana menterinya masih Dato Sri Anwar Ibrahim dan di Indonesia Presidennya masih Jokowi," kata Jokowi.
Sebagai informasi, Pulau Sebatik terletak di Provinsi Kalimantan Utara. Adapun, bagian utara pulau tersebut dikuasai oleh Malaysia, sedangkan bagian selatan dikelola oleh Indonesia.
Anwar mengatakan berhasilnya perundingan tersebut disebabkan oleh komitmen Presiden Jokowi yang jelas dan santai. Menurutnya, hal tersebut memudahkan proses negosiasi terkait kedua perbatasan tersebut.