Bosan Ditanya Soal Cawapres Ganjar, Megawati: Pilih Sendiri Boleh Dong
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku bosan selalu ditanya soal kandidat calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Hal itu disampaikan Mega saat menjawab pertanyaan wartawan di sela penandatanganan kerja sama antara PDIP dengan Partai Perindo di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
"Kok yang ditanya ini-ini saja sampai saya sendiri yang ditanya bosan. Nunggu saja dah, kalau situ mau nanya sama saya ya nunggu saja," kata Mega.
Mega mengatakan saat ini PDIP merupakan satu-satunya partai politik yang bisa mencalonkan kandidat capres-cawapres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Hal itu lantaran PDIP telah memenuhi ambang batas presiden dengan mengantongi 19,33% suara dan 128 kursi di DPR.
Adapun syarat untuk bisa mengusung capres dan cawapres menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu adalah diusung partai atau gabungan partai dengan suara minimal 20% atau 115 kursi di DPR. Menurut Mega dengan modal yang ada, PDIP telah memiliki sejumlah nama potensial menjadi pendamping Ganjar.
Meski telah mengantongi sejumlah nama, Mega mengatakan masih mempertimbangkan sejumlah hal. Namun, ia memastikan nantinya keputusan pemilihan cawapres akan ditentukan sendiri olehnya.
"Sudah banyak nama yang saya dengar, ada yang disampaikan, tapi kan saya boleh dong milih sendiri, kalau saya milih sendiri lalu ada aturan gak boleh? Sangat boleh, makanya saya dengarkan dulu," kata Mega.
Perindo Dukung Ganjar di Pilpres
Di tengah belum adanya kepastian nama cawapres, PDIP kembali mendapat tambahan amunisi untuk mendukung Ganjar Pranowo di pilpres. Hari ini, Jumat (9/6) Partai Perindo secara resmi menyatakan dukungan mendukung Ganjar.
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beserta jajaran petinggi Perindo lainnya menyambangi markas PDIP untuk menandatangani kerja sama dengan PDIP dalam pemilu 2024. Hary menjelaskan, alasan Perindo memilih bekerja sama dengan PDIP karena menilai PDIP partai yang paling siap.
Alasan kedua karena ia menilai PDIP dan Perindo memiliki kesamaan pandangan. Apalagi kedua partai memiliki filosofi yang sama.
"Sama-sama landasannya adalah Pancasila, berjuang untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Hary.
Selanjutnya, alasan ketiga yang membuat Perindo bekerja sama dengan PDIP dikarenakan figur bakal calon presiden yang diusung oleh partai berlogo banteng itu. Menurutnya, Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang ditunjuk PDIP merupakan figur muda yang sangat diterima masyarakat.
"Yang paling penting memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan," kata Hary.
Dukungan resmi dari Perindo menambah deretan partai yang mendukung Ganjar di Pilpres. Sebelumnya Ganjar telah mendapat dukungan dari PDIP, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Hanura. Adapun Partai Solidaritas Indonesia meski sempat menyatakan mengusung Ganjar tetapi belum mendeklarasikan dukungan secara terbuka.
