Garuda Berangkatkan 110.404 Calon Jemaah Haji di Fase Pertama
Emiten maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), memberangkatkan sebanyak 110.404 calon jemaah haji asal Indonesia pada fase pertama Haji 1444/2023.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan perusahaan telah selesai memberangkatkan seluruh jemaah di fase pertama yang terbagi dalam dalam 305 kelompok terbang. Pada fase keberangkatan ini, Garuda Indonesia mencatatkan On Time Performance (OTP) sebesar 88,9%.
Seluruh calon jemaah tersebut turut mencakup kuota haji tambahan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Kementerian Agama yang selain dilayani dari 9 embarkasi yang telah ditetapkan sebelumnya juga dilayani dari 5 embarkasi tambahan yaitu Jakarta-Bekasi, Kertajati, Surabaya, Palembang, dan Batam.
Dengan telah usainya fase pertama penerbangan haji tahun ini, maka Garuda Indonesia telah mengangkut calon jemaah haji dari Banda Aceh sebanyak 4.560 jemaah, Balikpapan 6.082 jemaah, Banjarmasin 5.568 jemaah, Batam 476 jemaah, Jakarta 19.366 jemaah.
Selanjutnya, Jakarta-Bekasi 393 jemaah, Kertajati 318, Lombok 4.999 jemaah, Makassar 16.864 jemaah, Medan 8.142 jemaah, Padang 6.607 jemaah, Palembang 333 jemaah, Solo 35.291 jemaah, dan Surabaya 1.405 jemaah.
Irfan mengungkapkan, Garuda Indonesia terus berupaya memastikan layanan penerbangan haji yang aman, nyaman serta seamless bagi seluruh jemaah haji Indonesia.
"Kami mengoptimalkan kesiapan operasional penerbangan serta koordinasi secara intensif dengan berbagai stakeholder khususnya untuk memastikan layanan penerbangan haji bagi seluruh jemaah dapat berjalan lancar dan tepat waktu," ujar Irfan, dalam keterangan resminya, Selasa (27/6).
Secara keseluruhan, fase I keberangkatan Haji Garuda Indonesia pada tahun ini menuju Madinah dan Jeddah telah dilaksanakan mulai tanggal 24 Mei hingga 23 Juni 2023. Selanjutnya, Fase II atau kepulangan akan dilaksanakan mulai tanggal 4 Juli hingga 3 Agustus 2023 mendatang.
“Keberhasilan menyelesaikan layanan penerbangan bagi lebih dari 100 ribu jemaah merupakan hal yang sangat kami syukuri," ucapnya.
Terlebih, kata Irfan, penerbangan haji tahun ini menghadirkan tantangan tersendiri di mana total jumlah jemaah lansia asal Indonesia mencapai lebih dari 30 persen merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir.
Irfan menjelaskan, golongan jemaah tersebut memerlukan pemenuhan sejumlah kebutuhan penunjang keselamatan dan kenyamanan, seperti ketersediaan kursi roda, priority boarding, emergency equipment, dan yang paling utama adalah kesiapan petugas darat serta awak kabin dalam membantu para jemaah lansia, mulai dari pra penerbangan, saat penerbangan dan setelah penerbangan.