Survei Indikator: Kepercayaan Terhadap Kejagung Capai Rekor Tertinggi
Indikator mencatat tingkat kepercayaan terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) mencapai 81,2% dalam survei pada Juni 2023. Tingkat kepercayaan ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah sejak survei tingkat kepercayaan lembaga dilakukan.
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan lembaga survei melakukan survei tingkat kepercayaan sejak 1999. Menurutnya, ini kali pertama Kejagung mencapai tingkat kepercayaan setinggi ini.
Ini membuat Kejagung menjadi lembaga pemerintah dengan tingkat kepercayaan tertinggi ketiga. TNI adalah lembaga dengan tingkat kepercayaan tertinggi yaitu 95,8%. Presiden di peringkat kedua dengan tingkat kepercayaan 92,8%.
“Biasanya mereka di kisaran 60 persenan, tetapi setahun terakhir konsisten di peringkat ketiga,” kata Burhanuddin dalam paparan virtual di akun Youtube Indikator Politik Indonesia, Minggu (2/7).
Pada 2022, Kejagung tercatat menangani beberapa kasus korupsi besar sepertipengadaan pesawat Garuda Indonesia dan pemberian fasilitas ekspor minyak kelapa sawit. Terbaru, Kejagung juga mengungkap korupsi pengadaan menara base transceiver station (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Indonesia Corruption Watch juga mencatat Kejagung lebih produktif dalam menangani kasus korupsi dibandingkan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2022. 405 kasus dari total 597 kasus atau 68% kasus korupsi ditangani Kejaksaan Agung.
Total 405 kasus tersebut menyebabkan kerugian negara yang mencapai Rp 39,2 triliun. Jumlah kasus dan kerugian negara ini jauh lebih besar dari KPK yang menangani 36 kasus dengan total kerugian negara Rp 2,2 triliun pada tahun yang sama.
Dalam survei, tingkat kepercayaan terhadap Kejagung juga lebih besar daripada KPK. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPK tercatat sebesar 75,7% pada Juni 2023.
Burhanuddin mengatakan tren kepercayaan masyarakat terhadap KPK menurun sejak 2020 setelah Undang-undang KPK direvisi. Sebelumnya kepercayaan terhadap komisi antirasuah itu konsisten di atas 80%,
Survei Indikator melibatkan 1.220 sampel dari 34 provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Ukuran sampel ini memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden dalam survei diwawancarai tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
