AHY Sampaikan Pidato Politik, Jelaskan Konsep Perubahan yang Diusung
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan pidato politik tentang gagasan partai dalam mencermati berbagai isu di Tanah Air. Pidato ia sampaikan di hadapan kader Demokrat dalam kegiatan yang digelar di kantor DPP Demokrat kawasan Menteng Jakarta Pusat, Jumat (14/7).
"Saya ingin kembali menyampaikan gagasan, tentang masa depan Indonesia. Kita tahu, tujuh bulan lagi, Pemilu akan digelar," kata AHY.
Pada pidatonya putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu mengungkapkan Partai Demokrat memetakan lima klaster permasalahan yang ada di masyarakat saat ini. Lima klaster permasalahan yang diangkat AHY mencakup ekonomi dan kesejahteraan rakyat, sumber daya manusia dan lingkungan hidup, hukum dan keadilan, demokrasi dan kebebasan rakyat, serta tata negara dan etika pemerintahan.
Ia mengatakan, sejak dua tahun lalu Partai Demokrat telah menyerukan pentingnya perubahan dan perbaikan. Selain itu AHY mengatakan pidatonya itu untuk meluruskan persepsi tentang perubahan yang diartikan sebagai merombak total kebijakan yang telah dijalankan dalam pemerintahan saat ini.
Menurut AHY sebagai partai yang berorientasi pada kemajuan bangsa, Demokrat ingin membangun fondasi pembangunan yang kuat. Cara itu menurut dia tidak berarti mengubah semua tatanan baik yang telah dibangun.
"Meski Partai Demokrat mengusung agenda perubahan, tidak berarti kami menihilkan apa yang telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi selama ini," kata AHY.
Pidato politik AHY bertajuk ‘Agenda Perubahan & Perbaikan, untuk Indonesia yang Lebih Baik’ disampaikan sekitar pukul 19.30 WIB. Pada kesempatan juga hadir beberapa petinggi partai seperti Sekretaris Jenderal Teuku Riefky, dan Ketua Dewan Kehormatan Hinca Panjaitan.
Demokrat saat ini tergabung dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Koalisi juga terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Nasional Demokrat. Meski telah menetapkan Anies sebagai capres, hingga kini koalisi belum menetapkan nama yang akan diusung menjadi cawapres mendampingi Anies di pilpres.