Top Stories: GoPay Lahir Berkat Kritik, Bandara Soetta Diperluas

Aryo Widhy Wicaksono
24 Juli 2023, 10:06
Ilustrasi GoPay
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi GoPay

GoTo Gojek Tokopedia rencananya pekan ini akan meluncurkan aplikasi GoPay secara khusus, terpisah dari aplikasi Gojek. Hal ini dilakukan perusahaan untuk menjangkau lebih banyak pengguna.

Namun siapa yang menduga bahwa awalnya, sekitar tujuh tahun silam, alat pembayaran elektronik ini lahir bukan hasil pemikiran dari kalangan internal perusahaan.

Berbeda dengan produk lain yang diciptakan berdasarkan riset dan kajian bisnis secara mendalam, ide GoPay justru muncul dari kritikan para pengguna aplikasi Gojek.

Berita mengenai cikal bakal lahirnya GoPay menjadi artikel yang memiliki minat baca tinggi atau Top Stories pada akhir pekan ini. Selain artikel tersebut, simak juga artikel mengenai potensi harga pangan melonjak imbas sikap Rusia, serta revitalisasi Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta.

Berikut Top Stories Katadata.co.id:

1. Aplikasi GoPay Siap Dirilis: Lahir dari Protes Pelanggan 7 Tahun Lalu

GoTo tak lama lagi akan merilis aplikasi khusus GoPay. Sekitar tujuh tahun silam, ada cerita menarik dari kelahiran dompet digital tersebut. Alat bayar elektronik ini ternyata “ditemukan” secara tidak sengaja.

Jadi, berbeda dengan produk lain yang diciptakan berdasarkan riset dan kajian bisnis yang mendalam, ide GoPay justru muncul dari kritikan para pengguna aplikasi Gojek.

Budi Gandasoebrata, Head of Regulatory and Public Affairs GoTo Financial, membagikan kisah ini dalam acara Indonesia Data Economic Conference (IDE) 2023 yang digelar Katadata di Jakarta, Kamis (20/7). Di forum ini, dia juga memaparkan perjalanan transformasi GoPay, dari ide awal hingga muncul rencana menjadi aplikasi tersendiri, lebih dari sekadar alat pembayaran.

“Dulu, untuk bayar abang Gojek, kita masih pakai cara tunai. Masalahnya, abang Gojek jarang yang menyiapkan pecahan kecil untuk uang kembalian. Ini sangat merepotkan pengguna dan mitra driver. Kita mendapatkan banyak sekali keluhan,” kenang Budi.

Tak hanya mengkritik, sejumlah pelanggan memberikan saran agar Gojek menyiapkan sistem pembayaran yang mudah tapi tertanam dalam aplikasi Gojek. Maksudnya, pelanggan bisa melakukan pembayaran secara nontunai dan tidak perlu keluar dari aplikasi.

“Dari sinilah ide GoPay muncul dan kami bergerak cepat untuk menjawab kebutuhan tersebut,” kata dia.

Simak penjelasan lengkap Budi Gandasoebrata mengenai aplikasi GoPay.

2. Rusia Keluar dari Perjanjian Laut Hitam, Harga Pangan Asia Bisa Naik

Rusia keluar dari kesepakatan pangan Laut Hitam. Hal ini dinilai bisa berpengaruh ke harga pangan di Asia. Sebab, Di bawah kesepakatan Laut Hitam, Asia menerima 46% pengiriman biji-bijian dan bahan makanan lainnya. Sementara Eropa Barat menerima 40% dan Afrika 12%.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB, Cina mengambil 7,7 juta ton atau hampir seperempat dari total. Impor Tiongkok termasuk 5,6 juta ton jagung, 1,8 juta ton tepung biji bunga matahari, 370 ribu ton minyak bunga matahari, dan 340 ribu ton jelai.

“Sebanyak 30% impor jagung Cina berasal dari Ukraina. Ini digunakan untuk makanan, minyak goreng, dan pakan ternak,” kata Kepala Biro Asia-Pasifik di Pusat Strategi Studi Global XXI di Kyiv, Oksana Lesniak, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (22/7).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...