Jokowi Tak Tarik Kontingen RI dari Jambore Korsel Meski Panas Ekstrem

Andi M. Arief
7 Agustus 2023, 15:11
jokowi, pramuka, korsel
Laily Rachev / Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo beserta jajarannya melakukan kunjungan ke Pasar Bululawang di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada Senin, 24 Juli 2023.

Presiden Joko Widodo mengatakan belum ada keputusan untuk memulangkan anggota pramuka nasional yang dikirim ke Jambore Dunia 2023 di Korea Selatan. Seperti diketahui, Inggris dan Amerika Serikat telah memulangkan perwakilannya pada akhir pekan lalu karena suhu ekstrem di Korsel.

Jokowi telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul untuk memantau ajang tersebut. Menurutnya, belum ada kabar lebih lanjut terkait Jambore Dunia di Negeri Ginseng.

"Sampai saat ini tidak ada yang menyampaikan Jambore Dunia 2023 itu membahayakan dan kita harus membawa pulang perwakilan kembali," kata Jokowi di Indonesia Arena, Senin (7/8).

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo juga telah memeriksa acara Jambore Dunia 2023 pada Sabtu (5/8). Dito mengatakan penyelenggaraan Jambore Dunia di Korsel memang kurang baik karena ada cuaca ekstrem.

Walau demikian, Dito mengatakan para perwakilan masih memiliki semangat untuk ingin meneruskan acara tersebut. Seperti diketahui, Jambore Dunia 2023 berlangsung pada 1-12 Agustus 2023 di Korea Selatan.

Penanaman bibit mangrove di Taman Nasional Baluran
Penanaman bibit mangrove di Taman Nasional Baluran (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/tom.)

Pada saat yang sama, Dito menekankan agar para anggota pramuka yang dikirimkan untuk dijaga dan dimonitor dengan ketat. Dito telah menginstruksikan agar seluruh perwakilan dipulangkan jika situasi tidak memungkinkan.

"Saya kebetulan pukul 14.00 akan melakukan panggilan video secara konferensi dengan seluruh kontingen,"kata Dito.

Jambore Dunia 2023 diikuti oleh 43.000 peserta dari 150 negara. Adapun, total perwakilan Pramuka Indonesia yang dikirimkan mencapai 1.500 orang.

Dito menilai para perwakilan memutuskan untuk bertahan lantaran iklim antara Korea Selatan dan Indonesia yang tidak jauh berbeda. Dito juga berpendapat pramuka asal Indonesia lebih siap dalam menghadapi cuaca ekstrem tersebut.

Dito mencatat suhu di lokasi acara mencapai 37-40 derajat Celcius akibat cuaca ekstrem. Sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat rata-rata suhu di dalam negeri mencapai 26,7 derajat Celcius. 

"Waktu kemarin kami memastikan kembali, mereka justru semangat dan minta kesempatan untuk tetap ikut sampai akhir," kata Dito.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...