Jokowi Ogah Dipanggil Pak Lurah, Begini Respons Para Petinggi Partai

Ade Rosman
16 Agustus 2023, 14:34
Jokowi soal Pak Lurah
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Ketua DPR Puan Maharani seusai mengikuti Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Presiden Joko Widodo menanggapi ihwal dirinya yang kerap mendengar istilah 'Pak Lurah' saat membacakan pidato kenegaraan dalam sidang Tahunan MPR, Rabu (16/8). Jokowi bercerita setelah sekian lama mendengar kata Pak Lurah itu, ia baru sadar bahwa istilah itu ditujukan untuk dirinya. 

Menanggapi panggilan itu, Jokowi menegaskan bahwa dia bukanlah Lurah, melainkan seorang Presiden RI. Ia menyebut istilah itu tidak tepat disematkan padanya karena seringkali ia mendengar bahwa Pak Lurah merupakan tokoh yang sering diseret-seret dalam kontestasi jelas pemilihan presiden. 

"Ya saya jawab saja, saya bukan lurah, saya adalah Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi. 

Pernyataan itu mendapat sambutan dari tamu undangan yang hadir di sidang tahunan MPR. Tawa kecil dan riuh terdengar usai Jokowi mengucapkan kalimat tersebut. 

Usai agenda pembacaan pidato kenegaraan, para ketua umum partai politik yang hadir dalam sidang tahunan memberi tanggapan. Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh menganggap sebutan 'Lurah' merupakan guyon yang biasa.

"Ya kalau ada yang barangkali perumpamaan semua pelaporan harus atas persetujuan 'Pak Lurah' saya kira sebagai sebuah jokes saja. Ada sense of human, bagus juga di negeri ini ya kan," kata Surya Paloh di Kompleks Parlemen, Senayan.

Pelaksana tugas Partai Persatuan Pembangunan Mardiono turut mengomentari pernyataan Jokowi. Namun Mardiono melihat pernyataan itu tidak semata yang diucapkan tetapi menangkap makna yang tersirat. 

Ia menyebut Jokowi sedang ingin menegaskan posisi dia sebagai Presiden dan juga kader Partai politik yang bersifat tidak berat sebelah dalam kontestasi pilpres. "Ya tentu Pak Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan ya, ya tentu harus meletakkan pada netralitas," katanya.

Adapun Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia pun ikut memberi tanggapan. Menurutnya, istilah tersebut hanyalah humor semata. Doli menilai pernyataan Jokowi adalah sebuah upaya mencairkan tensi politik di tengah kontestasi para pengusung calon presiden dalam menghadapi pilpres. 

Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...