Tilang Uji Emisi di Jakarta Dimulai September, Denda Capai Rp 500 Ribu
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mulai menilang kendaraan yang belum melakukan uji emisi pada 1 September 2023. Penilangan tersebut akan dilakukan melalui razia yang dilakukan pada September-November 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan uji emisi kendaraan bermotor akan menjadi program rutin di Ibu Kota. Asep mengatakan jenis pelanggaran tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia.
"Besaran denda yang dikenakan hingga maksimal, sekitar Rp 500.000 seingat saya," kata Asep dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/8).
Asep mengatakan razia emisi kendaraan bermotor tersebut akan dilakukan di beberapa titik. Namun ia tidak memerinci lebih lanjut ruas jalan mana yang akan menjadi titik pemeriksaan.
Tujuan razia tersebut adalah peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan uji emisi pada kendaraan. Menurutnya, rencana razia emisi kendaraan bermotor pernah diwacanakan pada 2021.
Asep mengatakan masyarakat berbondong-bondong memenuhi bengkel uji emisi saat wacana razia tersebut diumumkan. Karena menimbulkan kemacetan, wacana tersebut akhirnya dibatalkan oleh pemerintah.
Namun Pemprov mencatat saat ini hanya sekitar 5% warga Jakarta yang telah menguji emisi kendaraan bermotornya. Asep berharap angka tersebut akan melonjak saat razia emisi tersebut dijalankan.
"Jadi, belum ada kesadaran pribadi terhadap lingkungan. Polda Metro Jaya akan bersinergi dengan kami untuk melakukan tilang uji emisi ini," ujarnya.
Pemprov telah berkoordinasi dengan hampir 500 bengkel yang dapat melakukan uji emisi di Ibu Kota. Secara rinci, 300 bengkel dapat melayani uji emisi mobil dan 188 bengkel untuk kendaraan roda dua.
DKI juga telah meminta seluruh bengkel tersebut untuk membebaskan biaya uji emisi menjelang pelaksanaan razia emisi tersebut.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan penyebab utama polusi udara adalah emisi kendaraan. Menurutnya, total kendaraan di DKI Jakarta mencapai 24,5 juta pada 2022.
Secara rinci, sebanyak 19,2 juta sepeda motor melintas di DKI Jakarta, sedangkan total mobil mencapai 5,3 juta unit. Hal tersebut diperburuk dengan rendahnya persentase kendaraan yang melakukan uji emisi.
Adapun, presentasi kendaraan yang telah melalui uji emisi di DKI Jakarta baru mencapai 10%. Di Jakarta Pusat, total kendaraan yang telah melakukan uji emisi hanya 3,86%, sedangkan di Jakarta Utara sekitar 10,69%.