Jokowi Kembali Kumpulkan Menteri Bahas Polusi Udara Jakarta
Presiden Joko Widodo akan mengadakan rapat terbatas terkait polusi udara di DKI Jakarta. Beberapa pihak yang akan menghadiri ratas tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo.
Airlangga membenarkan agenda ratas tersebut saat memasuki kawasan Istana Kepresidenan lewat Gerbang Pilar. "Iya akan ratas terkait polusi udara di Jakarta. Kita lihat nanti fokusnya tentang apa," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Senin (28/8).
Adapun, pimpinan lembaga lain yang akan menghadiri ratas tersebut adalah Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi Azwar Anas, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy.
Selain itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga akan hadir dalam ratas tersebut.
Untuk diketahui, Jokowi telah melakukan ratas terkait topik yang sama pada Senin (14/8). Saat itu, rapat membahas mitigasi yang disiapkan pemerintah, seperti kebijakan bekerja dari rumah hingga implementasi pajak pencemaran lingkungan.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan penyebab utama tingginya polusi udara DKI Jakarta adalah kendaraan.
Berdasarkan catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 24,5 juta kendaraan bermotor di Jakarta sepanjang 2022. "Sebanyak 19,2 juga di antaranya adalah sepeda motor," kata Siti Nurbaya di Istana Kepresidenan, Senin (14/8).
Namun demikian, kendaraan bukan hanya satu-satunya penyebab polusi DKI Jakarta. Menurut Siti, Jokowi juga meminta melakukan pengecekan terhadap industri manufaktur sebagai penyumbang polusi udara.
Siti mengatakan, pemerintah akan lebih ketat dalam menerapkan regulasi industri terkait dengan polusi udara. "Jadi saya sudah mencatat di sini standar-standar yang harus dikeluarkan untuk cerobong industri. Tadi bahkan bapak Presiden tanya spesifik, berapa sih harganya?" ujarnya.
Selain itu, Siti mengatakan bahwa salah satu penyebab tingginya polusi udara di DKI Jakarta adalah kemarau panjang.