Luhut Pandjaitan Berniat Jadi Penasihat pada Pemerintahan Selanjutnya

Andi M. Arief
27 September 2023, 10:08
Luhut, Luhut Binsar Pandjaitan, pilpres 2024
Katadata
Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tidak ingin menjadi wakil presiden maupun pejabat tinggi di pemerintahan selanjutnya. Ia bersedia menduduki jabatan penasihat, jika ditawarkan oleh pemangku kepentingan.

Jika tidak ada pemangku kepentingan yang menawarkan jabatan penasihat, ia sudah memiliki rencana lain.

"Saya masih ada ‘mainan’ lain. Baru saja saya ke Bali mengurus sampah. Kami bangun RDF atau Refuse Derived Fuel yang akhirnya bisa mengolah sampah lebih banyak," kata Luhut dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy Forum atau SAFE 2023, Selasa (27/9).

Refuse Derived Fuel merupakan sampah kering dengan kadar air rendah yang dapat menjadi alternatif bahan bakar menggantikan batu bara.

Luhut menilai posisi wakil presiden lebih cocok diisi oleh generasi muda. Ia pun menyebut nama Rachmat Kaimuddin, yang kini menjabat deputi bidang koordinator infrastruktur dan transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Rachmat Kaimuddin juga pernah menjabat sebagai CEO Bukalapak, dan direktur Bank Bukopin.

"Itu saya sampaikan ke Rachmat dan kawan-kawan. Saya bilang kalian memenuhi syarat sekali kok," ujarnya.

Ia menilai bakal calon presiden dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 merupakan kandidat yang bagus. Namun ia hanya menyinggung mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Pak Ganjar baik, Pak Prabowo juga bagus," ujar Luhut.

Alasannya, baru kedua bakal calon presiden yang menyambangi Luhut untuk membahas isu-isu negara terkini. Sementar mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum meminta pandangan dirinya terkait isu pemerintahan terkini.

"Kalau tidak datang ke saya, ya tidak saya sampaikan pandangan saya," kata Luhut.

Luhut mengungkapkan, setidaknya ada dua pandangan yang ia sampaikan kepada Ganjar dan Prabowo. Keduanya yakni:

1. Melanjutkan program pembangunan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, khususnya program hilirisasi

Luhut menjelaskan, butuh lima tahun untuk memahami anatomi sumber daya alam di dalam negeri, seperti batu bara, nikel, dan minyak sawit mentah. Menurutnya, pemerintah telah meletakkan fondasi yang bagus dalam program hilirisasi.

"Untuk apa coba-coba membuat program lagi? Pak Jokowi sudah meletakkan fondasi pembangunan yang bagus," ujarnya.

2. Mencari pembantu berusia muda yang sudah memiliki pengalaman kerja di posisi kunci

Luhut menilai keberhasilannya dalam mengelola tantangan selama menjabat yakni berkat pembantunya. Sebab, pembantu muda yang dia rekrut dapat langsung menangani tantangan pemerintahan dengan masa pembelajaran yang singkat.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...