KPK Geledah Rumah Syahrul Limpo di Makassar Usut Korupsi di Kementan
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menggeledah sejumlah tempat yang berlokasi di Jakarta dan Makassar terkait dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian. Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan penggeledahan dilakukan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan merupakan rumah dari salah satu staf Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Ali mengungkapkan kegiatan penggeledahan tersebut telah dilakukan pada Selasa (3/10) malam. "Dari penggeledahan ini, tim menemukan dokumen yang terkait dengan perkara yang berikutnya akan disita sebagai barang bukti dalam berkas perkara," kata Ali dalam keterangan video, dikutip Rabu (4/10).
Untuk penggeledahan di Makassar, Sulawesi Selatan menurut Ali berlokasi di rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo. Ali mengatakan penggeledahan masih berlangsung sehingga ia belum dapat mengungkapkan hasilnya.
"Informasi yang kami peroleh, kegiatan masih berlangsung sehingga ketika nanti proses seluruh penggeledahan ini selesai pasti kami akan sampaikan hasil dari kegiatan dimaksud," kata Ali.
Berdasarkan laporan dari Antara, rumah pribadi Mentan Syahrul Yasin Limpo yang terletak di kompleks Bumi Permata Hijau (BPH) Blok C No. 1, Jalan Sultan Alauddin, Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan, dijaga aparat pada Rabu (4/10). Menurut keterangan warga setempat, beberapa polisi bersenjata lengkap sejak pagi berjaga-jaga di depan halaman dan pos depan rumah yang bersangkutan.
"Iya dari tadi pagi ada polisi di rumah itu. Saya tidak tahu aktivitas polisi di sana. Barusan ada polisi di situ (pos)," kata salah seorang perempuan paruh baya kepada Antara.
Warga lokal tersebut pun membenarkan bahwa rumah itu merupakan kediaman pribadi Mentan Syahrul Yasin Limpo. Namun, ia tak membeberkan kegiatan aparat di sekitar rumah itu.
Dari pantauan Antara di lapangan, ada dua polisi berjaga di depan pos dan seorang lainnya berbaju kemeja hitam lengan panjang memakai topi. Sekitar pukul 15.27 WITA, pria tersebut keluar dari pintu rumah dengan membawa satu koper berwarna coklat, kemudian memasukkannya ke dalam bagasi mobil hitam.
Dia bersama sopirnya bergegas meninggalkan rumah tersebut tanpa memberi keterangan kepada awak media. Usai mengambil koper barang, lalu pergi meninggalkan rumah bersangkutan, kemudian dua personel kepolisian masuk. Mereka masih tetap berjaga-jaga di halaman depan pintu rumah Syahrul.
Hingga kini, posisi SYL belum diketahui keberadaannya. Terakhir dikabarkan politisi Partai Nasional Demokrat itu tengah berobat sakit prostat di Roma, Italia.
Di sisi lain,Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengkonfirmasi status Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). "Bahwa dia sudah tersangka, saya sudah dapat informasinya," kata Mahfud di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (4/10).
Menurut Mahfud, penerapan status tersangka Syahrul telah resmi diteken oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Penetapan Syahrul Yasin sebagai tersangka menurut Mahfud sudah tertuang dalam keputusan resmi.
"Resmi tersangkanya itu sudah dikeluarkanlah, nanti tanya ke sana (KPK)," ujar Mahfud.
Mahfud mengaku dirinya juga belum mendapatkan informasi lanjutan terkait keberadaan Menteri Syahrul Yasin Limpo saat ini. Meski begitu, Mahfud meyakini KPK mampu melacak keberadaan Syahrul yang dikabarkan menghilang di Eropa.
"KPK tahu langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Orang sekelas menteri tidak mudah untuk menghilang. Kalau menghilang dalam arti menghindari aparat atau lari, saya kira itu tidak mudah," ujar Mahfud.
Pada kesempatan tersebut, Mahfud tak ingin buru-buru untuk menjatuhkan vonis kepada Syahrul terkait keberadaannya yang kini tak diketahui oleh staf di Kementan. Menurutnya, dugaan melarikan diri baru bisa disematkan apabila Syahrul sudah masuk dalam daftar pencarian orang alias DPO yang diterbitkan oleh aparat penegak hukum.