Ketua KPK Bantah Lakukan Pemerasan ke Mentan Syahrul Yasin Limpo
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri membantah kabar adanya pimpinan lembaga antirasuah yang melakukan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Apa yang menjadi isu sekarang tentu kita juga harus pahami, namun demikian kita juga menyampaikan bahwa hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh pimpinan KPK," kata Firli dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).
Firli mengatakan, berdasarkan hasil penelusurannya, banyak yang menyalahgunakan foto dan mengatasnamakan pimpinan KPK untuk menghubungi petinggi negara seperti Kepala Daerah, Menteri, dan anggota DPR RI.
"Beberapa kali terjadi penyalahgunaan foto maupun picture yang mengatasnamakan ada beberapa kali, mengatasnamakan pimpinan. Menghubungi beberapa kepala daerah, menteri, bahkan anggota DPR RI itu pernah," katanya.
Firli mengatakan, ia pun tak mengetahui tentang penyalahgunaan data pimpinan KPK itu.
Pada kesempatan yang sama, ia pun menyatakan bahwa ia hanya memiliki satu orang ajudan bernama Kevin, dan tak ada ajudan lainnya. Selain itu, Firli mengatakan ia memang memiliki hobi olahraga bulu tangkis, setidaknya dua kali dalam seminggu.
"Dan tempat (bulu tangkis) itu adalah tempat terbuka jadi saya kira tidak akan pernah hal hal orang bertemu dengan saya atau apalagi kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah satu miliar dolar, itu saya baca ya. Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya itu 1 miliar dolar banyak loh. Kedua, siapa yang mau ngasih 1 miliar dolar?" ujarnya.
Selain itu, ia pun menyebut dirinya tak banyak kenal pihak di Kementan. Firli mengatakan hanya mengenal Syahrul baik saat bertemu di rapat terbatas maupun sidang kabinet paripurna.
Sebelumnya, kabar pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK muncul ke publik setelah tersebarnya surat panggilan dari Polda Metro Jaya yang ditujukan kepada ajudan dan sopir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Surat yang diajukan 25 Agustus 2023 itu ditujukan untuk anak buah Syahrul, yakni Heri selaku supir Mentan dan Panji Harianto sebagai ajudan Mentan.
Adapun, terkait perkara yang menyeretnya, Syahrul dikabarkan menjadi satu dari tiga tersangka dugaan korupsi di Kementan yang tengah diusut KPK. Pada penyelidikan perkara tersebut, KPK telah menggeledah rumah dinas Syahrul di Jakarta Pusat dan rumah pribadinya di Makassar.
Di sisi lain, hari ini, Syahrul telah mendatangi Polda Metro Jaya. Ia menyebut kedatangannya untuk memberikan keterangan dalam dugaan pemerasan itu. Syahrul diperiksa penyidik selama kurang lebih tiga jam.
Hal tersebut disampaikan Syahrul saat konferensi pers di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (5/10). Ia mengaku telah menyampaikan seluruh hal yang diketahui kepada penyidik. "Semua yang saya tahu, sudah saya sampaikan," ucapnya.
Syahrul mengatakan dirinya baru saja menyelesaikan pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya. Tak hanya itu, ia mengeluhkan kondisinya usai melakukan perjalanan panjang dari Italia dan Spanyol.