Jokowi Serahkan ke Polisi Soal Kasus Dugaan Pimpinan KPK Peras SYL
Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai dugaan kasus pemerasan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Syahrul Yasin Limpo. Ia menyerahkan permasalahan tersebut kepada pihak berwenang.
"Ditanyakan ke aparat hukum, KPK, atau kepolisian," kata Jokowi kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/10).
Sebelumnya, Syahrul telah mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis (5/10) untuk memberikan keterangan soal dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK. Syahrul diperiksa penyidik selama kurang lebih tiga jam.
"Semua yang saya tahu, sudah saya sampaikan," katanya.
Sedangkan Ketua KPK Firli Bahuri membantah kabar adanya pimpinan lembaga antirasuah yang melakukan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Firli mengatakan, berdasarkan hasil penelusurannya, banyak yang menyalahgunakan fot dan mengatasnamakan pimpinan KPK untuk menghubungi petinggi negara.
Ia pun menyatakan bahwa ia hanya memiliki satu orang ajudan bernama Kevin. Selain itu, Firli mengatakan ia memang memiliki hobi olahraga bulu tangkis, setidaknya dua kali dalam seminggu.
Hal ini menjawab munculnya foto pertemuan dirinya dengan Syahrul di sebuah lapangan bulu tangkis. Ia sekaligus menepis adanya uang sogokan yang diberikan kepadanya.
"Saya pastikan itu tidak ada. Bawa 1 miliar dolar banyak. Kedua, siapa yang mau ngasih 1 miliar dolar?" ujarnya dalam konferensi pers di KPK, Jakarta, Kamis (5/10).
Selain itu, ia pun menyebut dirinya tak banyak kenal pihak di Kementan. Firli mengatakan hanya mengenal Syahrul baik saat bertemu di rapat terbatas maupun sidang kabinet paripurna.