Top Stories: Lapangan Kerja AS Melonjak, Alasan Harga Beras Naik

Aryo Widhy Wicaksono
9 Oktober 2023, 14:32
Ilustrasi New York Stock Exchange
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange

Amerika Serikat mencatatkan penguatan ekonomi, dengan adanya 336 ribu lapangan kerja baru pada September. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari perkiraan pasar.

Akan tetapi, data lapangan kerja AS ini mendorong imbal hasil obligasi ke level tertinggi baru dalam kurun 16 tahun terakhir, dan memicu kekhawatiran investor bahwa suku bunga akan tetap tinggi.

Menguatnya perekonomian AS menjadi artikel yang memiliki minat baca tinggi pada akhir pekan ini. Selain itu, simak juga artikel mengenai gejolak harga beras, dan survei terbaru dari Poltracking mengenai elektabilitas pasangan Capres pada Top Stories Katadata.co.id.

Berikut Top Stories Katadata.co.id:

1. Ekonomi Amerika Kuat, Data Lapangan Kerja Baru Lampaui Ekspektasi

Amerika Serikat mencatatkan terdapat 336.000 lapangan kerja baru pada September, jauh lebih banyak dari perkiraan pasar. Data lapangan kerja AS ini mendorong imbal hasil obligasi ke level tertinggi baru dalam 16 tahun dan memicu kekhawatiran investor bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Pasar sebelumnya memperkirakan, jumlah lapangan kerja baru pada September hanya akan mencapai 170 ribu. Data terbaru Biro Statistik Tenaga Kerja yang dirilis pada Jumat (6/10) tersebut mendorong aksi jual obligasi yang melanda pasar global selama dua pekan terakhir.

Data tersebut juga mendorong biaya pinjaman Amerika tenor 10 tahun mencapai level tertingginya sejak 2007. Jumlah lapangan kerja baru pada bulan lalu juga jauh lebih tinggi dibandingkan data pada Agustus yang sudah direvisi naik menjadi 227 ribu lapangan kerja.

Imbal hasil obligasi yang sempat melonjak kembali turun setelah aksi jual mereda tetapi masih mendekati level tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Ini mencerminkan ekspektasi pasar bahwa The Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama.

2. Jokowi: Harga Beras di Singapura dan Brunei Lebih Mahal dari Indonesia

Harga beras terus merangkak naik hingga mencapai di atas Rp 13.000 per kilogram untuk jenis beras medium. Presiden Joko Widodo mengatakan, kenaikan harga beras terjadi di banyak negara akibat krisis pangan.

Harga beras di sejumlah negara tetangga Indonesia bahkan jauh lebih mahal dibandingkan di Indonesia.

“Misalnya di Singapura rata-rata harganya Rp 21.600 per kg, di Brunei harganya sudah mencapai rata-rata Rp 37.000 per kg, di tetangga dekat kita di Timor Leste harganya Rp 20.000 ribu. Harga beras kita masih Rp 10.800-Rp 13.000 per kg, tetapi memang harganya naik. Di globalnya memang seperti itu,” kata Jokowi ketika menyampaikan arahan dalam Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul, Jawa Barat, Sabtu (7/10).

Jokowi menjelaskan, kenaikan harga beras tak hanya dipengaruhi oleh krisis pangan global karena pengaruh iklim. Harga pangan yang naik juga dipicu kebijakan 22 negara produsen beras, termasuk India, yang menghentikan ekspornya.

3. Jusuf Kalla dan Anies Gelar Pertemuan 2,5 Jam, Apa yang Dibahas?

Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla (JK) menggelar pertemuan dengan bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan selama 2,5 jam di kediamannya pada Sabtu (7/10).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...