Jawaban Terbaru Gibran soal Status di Partai, Bantah Jadi Kader Golkar
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka belum mau terbuka soal status dirinya di Partai Politik. Soal status Gibran di partai politik menjadi sorotan terutama setelah ia mendaftar sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju. Padahal ia sebelumnya merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada Minggu (5/11) telah mengumumkan status Gibran. Ia menyebut putra Presiden Joko Widodo itu sudah mengembalikan kartu tanda anggota atau KTA PDIP dan pamit dari partai. Bahkan Hasto menyebut sudah mendapat info Gibran sudah merapat menjadi kader Partai Golkar.
Gibran membantah kabar dari Hasto. Ia menyebut belum ada komunikasi antara dirinya dengan Golkar soal status menjadi kader partai berlambang pohon beringin.
"Enggak itu, enggak ada pembicaraan seperti itu," kata bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini saat dikonfirmasi di Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/11).
Gibran juga mengaku tidak jadi datang ke acara HUT Partai Golkar di Jakarta, Senin (6/11) sore. Ia beralasan tidak hadir ke acara Golkar lantaran ada kegiatan di tim kampanye nasional Prabowo - Gibran.
Saat ditanya mengenai statusnya di PDI Perjuangan, Gibran enggan menjawab secara detail. "Sudah dijawab Mbak Puan, Pak Hasto, dan Pak Komarudin," katanya.
Gibran juga menanggapi pernyataan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo yang tidak lagi berharap agar Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan. Ia mempersilakan setiap orang berpendapat seperti halnya Hadi Rudyatmo.
Sebelumnya, Rudy mengatakan bahwa sudah tutup buku soal KTA Gibran Rakabuming Raka sebagai kader partai dengan logo banteng moncong putih tersebut. Ia tak ingin ribut lagi mengenai persoalan KTA.
Mengenai pengembalian KTA, menurut dia, merupakan kesadaran pribadi. Karena itu Rudy menyebut enggan memaksa agar Gibran mengembalikan KTA. Meski begitu ia memastikan Gibran sudah sah tidak menjadi bagian dari PDI Perjuangan sejak menjadi bacawapres untuk koalisi partai lain.
Karir Gibran di PDIP sebetulnya juga belum terlalu ia lama. Ia bergabung menjadi kader partai berlogo banteng moncong putih pada 2019 saat akan maju menjadi Wali Kota Surakarta. Ia terdaftar memiliki KTA PDIP di ranting Manahan, bagian dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Banjarsari, Surakarta. Berbekal KTA dari PDIP itu pula ia ikut Pilkada 2020 dan menang dengan suara mutlak 86%.
