Survei Indikator, Toleransi Masyarakat atas Politik Dinasti Menguat

Image title
12 November 2023, 17:53
Ilustrasi. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Demokrasi membakar becak motor (Bentor) pada aksi tolak politik dinasti di bawah Jembatan Fly Over, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/10/2023). Dalam aksinya, mereka menolak Judicial
ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/hp.
Ilustrasi. Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Demokrasi membakar becak motor (Bentor) pada aksi tolak politik dinasti di bawah Jembatan Fly Over, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/10/2023). Dalam aksinya, mereka menolak Judicial Review Undang-Undang Pemilu Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait persyaratan usia minimum di bawah 40 tahun.

Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia periode 27 Oktober sampai 1 November 2023, menempatkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi yaitu 40,6%. Disusul dengan Ganjar Pranowo sebesar 27,8%. Meski tertinggal, elektabilitas Anies Baswedan kian menguat dengan perolehan 23,7%.

Dalam simulasi tersebut, jika para capres dipasangkan dengan cawapresnya, posisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di puncak, dengan perolehan 39,7%. Berada di urutan kedua, ada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan 30,0%. Sedangkan di urutan ketiga ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan 24,4%.

Kemudian dalam simulasi 2 pasangan, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul melawan Ganjar-Mahfud dengan perolehan 53,6% berbanding 33,3%. Pasangan ini juga unggul atas lawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan angka 46,7% melawan 37%.

Mengenai isu politik dinasti yang mengemuka usai putusan Mahkamah Konstitusi yang dinilai menguntungkan Gibran untuk melenggang maju sebagai cawapres Prabowo, survei Indikator menunjukkan penurunan kekhawatiran masyarakat terhadap situasi tersebut. Survei tersebut mengungkapkan sebanyak 10,2% masyarakat merasa kondisi itu sangat mengkhawatirkan, 29% mengatakan cukup mengkhawatirkan.

Sedangkan 42,9% mengatakan biasa saja dan sisanya menyebutkan tak begitu mengkhawatirkan hingga tak mengkhawatirkan sama sekali. Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, 16-20 Oktober 2023, ada 47,9% responden yang merasa cukup dan sangat khawatir terhadap politik dinasti.

Politik Dinasti
(Indikator Politik)

Toleransi responden terhadap politik dinasti pun menguat. Sebanyak 52,6% responden menyatakan politik dinasti tak menjadi persoalan selama masih melalui proses pemilu secara langsung oleh rakyat. Hanya 36,3% responden yang menyatakan politik dinasti akan menghambat demokrasi Indonesia meski dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...