Mengenal Wolbachia, Bakteri yang Mampu Menekan Penyebaran DBD

Image title
21 November 2023, 13:17
Ilustrasi, nyamuk aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia.
Universitas Gadjah Mada
Ilustrasi, nyamuk aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia.

Untuk memerangi penyakit demam berdarah dengue (DBD), Kementerian Kesehatan menyebar nyamuk dengan bakteri Wolbachia di lima kota endemis dengue di Indonesia sejak awal 2023.

Mengutip laman resmi Kemenkes, lima kota yang dimaksud, adalah Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang. Secara perinci, penyebaran jentik nyamuk dengan Wolbachia dilakukan di 47.251 titik di Kota Semarang, 20.513 titik di Kota Bandung, 18.761 titik di Kota Jakarta Barat, 9.751 titik di Kota Kupang, dan 4.917 titik di Kota Bontang.

Kemenkes memastikan penggunaan bakteri Wolbachia yang sudah dimasukkan dalam nyamuk aedes aegypti efektif dalam upaya pengendalian penularan DBD. Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes Ngabila Salama mengatakan, tingkat efektivitas mencapai 77%.

"Ini sudah teruji sejak 2011 lalu di belasan negara di dunia yang menerbitkan 10 paper penelitian publikasi internasional," kata Ngabila, Senin (20/11).

Apa sebenarnya Wolbachia ini, terkait karakteristiknya, cara kerja, dan bagaimana efektifitasnya dalam menekan penyebaran DBD? Simak ulasan singkat berikut ini.

Pengertian dan Karakteristik Wolbachia

Wolbachia adalah genus bakteri intraseluler obligat yang umumnya ditemukan dalam sel-sel reproduksi invertebrata, seperti serangga, laba-laba, dan krustasea. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi berbagai jenis organisme inang, terutama arthropoda.

Wolbachia telah menjadi subjek penelitian intensif sebagai strategi potensial untuk mengendalikan penyakit, seperti DBD yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.

Dilansir dari laman World Health Organization (WHO), Wolbachia memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dari bakteri lain, antara lain:

1. Sifat Intraseluler

Wolbachia adalah bakteri intraseluler, yang berarti mereka hidup di dalam sel-sel inang mereka. Bakteri ini dapat ditemukan dalam berbagai jenis sel, terutama sel reproduksi seperti sel telur dan sperma.

2. Transmisi Vertikal

Wolbachia ditransmisikan secara vertikal, yaitu dari induk betina ke keturunannya. Bakteri ini dapat ditemukan dalam telur dan dapat diwariskan dari induk betina ke keturunan yang berjenis kelamin betani. Infeksi Wolbachia biasanya tidak terjadi dari induk jantan ke keturunannya, kecuali melalui fenomena cytoplasmic incompatibility.

3. Manipulasi Reproduksi

Salah satu ciri khas utama Wolbachia adalah kemampuannya untuk memanipulasi sistem reproduksi inangnya. Ini dapat terjadi melalui cytoplasmic incompatibility, feminisasi, atau induksi parthenogenesis.

4. Diversity

Ada berbagai strain atau jenis Wolbachia yang dapat ditemukan di alam, dan berbagai strain ini dapat memiliki efek yang berbeda pada inangnya. Beberapa strain Wolbachia dapat menyebabkan efek-efek reproduksi yang berbeda atau dapat berinteraksi dengan inangnya secara berbeda.

5. Penyebaran Luas

Wolbachia tersebar luas di alam dan dapat ditemukan pada banyak spesies arthropoda, seperti serangga, laba-laba, dan krustasea. Mereka juga telah ditemukan pada beberapa nematoda.

Cara Kerja Penggunaan Metode Wolbachia untuk Menekan Penyebaran DBD

Cara kerja Wolbachia dalam menekan DBD, melibatkan sejumlah mekanisme yang mempengaruhi kemampuan nyamuk aedes aegypti, yang merupakan vektor penyakit dengue untuk menyebarkan virus.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...