Bukan Hanya Indonesia, 13 Negara Ini Pakai Wolbachia untuk Perangi DBD

Amelia Yesidora
21 November 2023, 14:31
Wolbachia, nyamuk, dbd
Universitas Gadjah Mada
Ilustrasi, nyamuk aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia.

Kementerian Kesehatan bakal menyebar nyamuk dengan bakteri Wolbachia di lima kota di Indonesia untuk memerangi penyakit demam berdarah dengue. Epidemiolog Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad menyebut Wolbachia yang dimasukkan dalam nyamuk Aedes aegypti lebih manjur mengatasi DBD ketimbang vaksin.

“Ada reduksi kasus DBD hingga 77%, jauh lebih tinggi dari hipotesis kami yang hanya 50%. Bahkan ada hal yang menarik lagi, karena menurunkan kebutuhan rawat RS sampai 86%,” kata Riris dalam diskusi daring terkait bakteri Wolbachia, Senin (21/11).

Kajian efektivitas bakteri Wolbachia sudah dilakukan sejak 2011 di Yogyakarta, oleh World Mosquito Program alias WMP di Yogyakarta. Menurut Doni, keefektifan Wolbachia bergantung pada kepadatan masyarakat dan jumlah kasus penyakit di sana. Bila daerahnya luas tapi penduduknya sedikit, pendekatan Wolbachia tidak akan efektif. 

“Seberapa mahal implementasi ini bergantung pada luasan wilayah. Oleh karena itu populasi nyamuk Aedes aegypti kecil dan dampaknya tidak tinggi,” ujar Riris.

Meski demikian, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari tidak sepakat dengan rencana pelepasan nyamuk dengan Wolbachia ini. Menurutnya angka kasus DBD di Indonesia masih terkendali sehingga belum diperlukan kebijakan tersebut. 

Siti mengingatkan adanya kemungkinan efek samping dalam jangka panjang. Ia menilai nyamuk dengan Wolbachia ini bisa mengubah sistem genetika makhluk hidup tanpa bantuan tangan manusia atau genetic drive.

“Bagaimana anda bisa megontrol genetic drive? Di Sri Lanka, setelah penyebaran Wolbachia, muncul nyamuk yang lebih ganas," katanya dalam saluran Youtube.

Melansir laman World Mosquito Program atau WMP, penggunaan Wolbachia ini sudah dilakukan di tiga wilayah; Amerika Latin, Asia, dan Oseania. Di Amerika Latin, WMP bekerja di lima negara yakni:

  • Brazil

Pelepasan nyamuk Wolbachia di Brazil dilakukan sejak September 2014 pada lima kota yakni Rio de Janeiro, Niterói, Belo Horizonte, Campo Grande, dan Petrolina dengan luas total wilayah 1.070 km2.

Berdasarkan artikel yang diterbitkan Sofia B. Pinto, dkk., di Public Library of Science, Wolbachia berhasil mengurangi kasus tiga penyakit di Niterói. Kasus DBD berkurang hingga 69,4%, chikunguya 56%, dan Zika 37%. 

  • Kolombia

Kolombia menggunakan teknologi Wolbachia sejak 2016 di tiga kota: Medellín, Bello, dan Cali seluas 160 km2. Dari laman DW, ada pengurangan 97% kasus DBD di ketiga kota tersebut. 

  • Meksiko

Meksiko menjadi negara pertama di Amerika Utara yang berkolaborasi dengan WMP. Pelepasan nyamuk dengan Wolbachia dilakukan sejak Januari 2019 di La Paz dengan luas wilayah 50 km2. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...