Timnas AMIN Sebut Investor Asing Ragu Tanam Modal di IKN Sejak Awal
Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar atau Timnas AMIN menyebut narasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang mengutamakan investor lokal hanyalah strategi menutupi kelemahan. Wakil Kapten Timnas AMIN Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong mengatakan wacana itu sengaja dibuat untuk menyamarkan realitas lemahnya serapan investasi asing pada mega proyek yang terletak di Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu.
Menurut Tom Lembong, para investor luar negeri memang sudah ragu sejak awal berinvestasi di IKN karena masih sangsi untuk menanamkan modalnya di proyek pembangunan infrastruktur di IKN. Ia menyebut keraguan investor asing pada proyek IKN kemudian ditutup oleh pemerintah lewat kucuran dana APBN yang nilainya mencapai puluhan triliun.
"Buktinya sudah diumumkan bahwa Uni Emirat Arab akan masuk tanam modal di IKN, ternyata tidak. Sekarang dibilang 'Oh kita fokus ke investor lokal saja dulu'." kata Tom Lembong di Gedung Pakarti CSIS Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (6/12).
Ia menyebut, selama ini Kementerian Keuangan secara konsisten mengalokasikan APBN kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP) tiap tahun untuk mendukung pembangunan fasilitas dan infrastruktur di IKN. Anggaran negara untuk IKN ditaksir mencapai Rp 75,5 triliun sejak 2022 sampai dengan 2024.
Secara rinci, nilai realisasi pada 2022 adalah sebesar Rp 5,5 triliun, alokasi APBN 2023 mencapai Rp 29,4 triliun. Sedangkan alokasi APBN untuk 2024 adalah Rp 40,6 triliun.
"Investor sudah ragu dari awal, bukan hanya sekarang saja. Buktinya sudah diumumkan bahwa Uni Emirat Arab akan masuk tanam modal di IKN, ternyata tidak. Sekarang dibilang 'Oh kita fokus ke investor lokal saja dulu'," kata Tom.
Dia merasa sinyal keraguan investor asing terhadap proyek IKN sudah terlihat sejak jauh hari seiring kebijakan pemerintah yang terus mengucurkan dana APBN sekaligus mendorong pengusaha lokal untuk menjadi investor pionir di IKN. Padahal kata Lembong faktanya lebih dari 90% uang yang digelontorkan untuk IKN kan APBN.
“Jadi, saya kira kepercayaan investor yang lemah itu dari dulu, dari awal, bukan mulai dari sekarang," ujar Tom Lembong.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan minimnya serapan investasi asing pada mega proyek IKN dipicu oleh masifnya investor domestik yang lebih cepat mengambil peluang. Investor domestik tersebut masuk ke dalam pembangunan beragam infrastruktur IKN.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengatakan ada sejumlah alasan investor dalam negeri lebih cepat masuk dan mengambil keputusan. Para investor dalam negeri lebih cepat dalam memahami situasi, menghitung resiko maupun profit, dan proses bisnisnya.
"Kami juga jadinya mengutamakan para investor pelopor ini karena lebih berani mengambil keputusan," kata Agung lewat pesan singkat WhatsApp pada Jumat (17/11).
Otorita IKN telah mengantongi lebih dari 300 Letter of Intent (LoI) berupa pengajuan niat atau ketertarikan investor untuk membangun sejumlah fasilitas di IKN Nusantara. Agung menyampaikan pengajuan LoI di IKN mayoritas datang dari investor domestik, sementara hanya 40% yang berasal dari para calon penanam modal asing.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengakui belum ada investor luar negeri yang menanamkan modalnya di mega proyek IKN Nusantara. Meski begitu, dia meyakini laju pergerakan minat investor asing di IKN bakal menguat seiring masifnya aktivitas investor domestik di IKN.
"Sampai saat ini belum ada, tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk," kata Jokowi dalam keterangan pers usai menghadiri APEC CEO Summit, San Francisco pada Jumat (17/11).
Dia berharap para penanam modal asing di IKN nantinya dapat berinvestasi pada sektor pendidikan, kesehatan dan teknologi. Menurut Jokowi, proyek IKN punya daya tawar yang menjanjikan bagi para investor luar negeri, antara lain proyeksi pemanfaatan 80% transportasi publik berbasis energi hijau dan konsep pembangunan ibukota baru berbasis hutan dan alam dengan 70% area hijau.