Top News: Flip PHK Karyawan, BYD Resmi Masuk RI

Aryo Widhy Wicaksono
11 Januari 2024, 05:45
Flip PHK karyawan
Flip
Ilustrasi Flip
Button AI Summarize

Startup teknologi finansial (fintech) Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan, karena keberlangsungan bisnis perusahaan terpengaruh kondisi ekonomi global.

Untuk menjaga proses bisnis Flip terus berjalan, manajemen perusahaan melakukan reorganisasi internal.

Pihak Flip menjamin semua karyawan yang terdampak kebijakan ini, akan mendapatkan kompensasi sesuai aturan undang-undang ketenagakerjaan.

PHK Flip merupakan salah satu artikel terpopuler dan menjadi bagian dari Top News Katadata.co.id. Selain persoalan PHK Flip, ketahui juga bagaimana pergerakan harga Bitcoin, serta masuknya produsen terbesar kendaraan listrik ke pasar Indonesia.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Startup Transfer Uang Flip PHK Karyawan, Apa Alasannya?

Startup teknologi finansial (fintech) Indonesia, Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. Bisnis perusahaan terpengaruh kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

“Demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip, manajemen dengan berat hati melakukan reorganisasi internal,” kata Co-founder & CEO Flip Rafi Putra Arriyan dalam keterangan resmi kepada Katadata.co.id, Rabu (10/1).

Rafi mengatakan kondisi ekonomi global hingga saat ini masih tidak menentu, sehingga memberikan dampak kepada hampir semua lini usaha tidak terkecuali Flip.

Namun, ia tidak merincikan jumlah karyawan yang terdampak pada keputusan PHK ini.

Rafi menjelaskan seluruh pihak yang terdampak dari langkah perusahaan ini diberikan kompensasi secara adil dan sepenuhnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

2. Aksi Merger Smartfren dan XL Samar, Bagaimana Potensi Saham FREN?

Rumor penggabungan usaha alias merger antara PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) masih samar.

Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli mengatakan, rumor merger antara Grup Axiata Malaysia dan Grup Sinarmas dinilai amat terbuka.

Apalagi Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan konsolidasi industri telekomunikasi untuk efisiensi spektrum. Namun sayangnya belum ada rincian atau pengumuman resmi mengenai potensi merger ini.

"Meskipun kami memberikan peringkat yang not rated untuk FREN, kami melihatnya sebagai perusahaan yang menarik. Hal itu karena potensi pembicaraan merger dengan EXCL yang dapat meningkatkan basis pelanggan, pangsa pasar, dan profitabilitasnya," katanya dalam riset, Rabu (10/1).

Peringkat not rated diberikan buat perusahaan yang sebetulnya kurang diyakini suatu sekuritas, tapi punya potensi ke depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...