Top News: Flip PHK Karyawan, BYD Resmi Masuk RI
Startup teknologi finansial (fintech) Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan, karena keberlangsungan bisnis perusahaan terpengaruh kondisi ekonomi global.
Untuk menjaga proses bisnis Flip terus berjalan, manajemen perusahaan melakukan reorganisasi internal.
Pihak Flip menjamin semua karyawan yang terdampak kebijakan ini, akan mendapatkan kompensasi sesuai aturan undang-undang ketenagakerjaan.
PHK Flip merupakan salah satu artikel terpopuler dan menjadi bagian dari Top News Katadata.co.id. Selain persoalan PHK Flip, ketahui juga bagaimana pergerakan harga Bitcoin, serta masuknya produsen terbesar kendaraan listrik ke pasar Indonesia.
Berikut Top News Katadata.co.id:
1. Startup Transfer Uang Flip PHK Karyawan, Apa Alasannya?
Startup teknologi finansial (fintech) Indonesia, Flip, melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan. Bisnis perusahaan terpengaruh kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
“Demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip, manajemen dengan berat hati melakukan reorganisasi internal,” kata Co-founder & CEO Flip Rafi Putra Arriyan dalam keterangan resmi kepada Katadata.co.id, Rabu (10/1).
Rafi mengatakan kondisi ekonomi global hingga saat ini masih tidak menentu, sehingga memberikan dampak kepada hampir semua lini usaha tidak terkecuali Flip.
Namun, ia tidak merincikan jumlah karyawan yang terdampak pada keputusan PHK ini.
Rafi menjelaskan seluruh pihak yang terdampak dari langkah perusahaan ini diberikan kompensasi secara adil dan sepenuhnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
2. Aksi Merger Smartfren dan XL Samar, Bagaimana Potensi Saham FREN?
Rumor penggabungan usaha alias merger antara PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) masih samar.
Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli mengatakan, rumor merger antara Grup Axiata Malaysia dan Grup Sinarmas dinilai amat terbuka.
Apalagi Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan konsolidasi industri telekomunikasi untuk efisiensi spektrum. Namun sayangnya belum ada rincian atau pengumuman resmi mengenai potensi merger ini.
"Meskipun kami memberikan peringkat yang not rated untuk FREN, kami melihatnya sebagai perusahaan yang menarik. Hal itu karena potensi pembicaraan merger dengan EXCL yang dapat meningkatkan basis pelanggan, pangsa pasar, dan profitabilitasnya," katanya dalam riset, Rabu (10/1).
Peringkat not rated diberikan buat perusahaan yang sebetulnya kurang diyakini suatu sekuritas, tapi punya potensi ke depan.
3. Jelang Pengesahan ETF Bitcoin Hari Ini, Harga BTC Nyaris ke US$ 48.000
Persetujuan ETF Bitcoin (BTC) oleh Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat disinyalir akan diberikan pada Rabu (10/1) waktu Amerika.
Ini adalah batas waktu terakhir bagi SEC untuk menyetujui atau menolak permohonan dari perusahaan pertama yang meminta restu SEC untuk ETF Bitcoin spot.
Menilik pergerakan harga Bitcoin jelang pengesahan tersebut, berdasarkan Coinmarketcap Rabu (10/1) pukul 10.05 WIB, BTC terpantau berada di posisi US$ 46.024,59. Nilai itu turun 1,83% dibandingkan perdagangan satu hari sebelumnya, namun menguat 1,6% dalam sepekan.
BTC bahkan pada pukul 04.15 WIB dini hari sempat hampir menggapai level US$ 48.000 tepatnya US$ 47.880, namun tiba - tiba turun ke zona merah.
Direktur Bitget Ryan Lee mengatakan, topik ETF BTC spot selalu menjadi topik hangat pada industri kripto. Sebenarnya hal ini bukanlah hal baru yang terjadi di tahun ini karena perkembangan berita tentang persetujuan ETF BTC sudah dimulai sejak tahun 2023 lalu, namun keputusan persetujuan oleh SEC masih belum ada kepastian.
4. SEC Belum Setujui ETF Bitcoin, Akun X Sempat Diretas
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengatakan bahwa pengumuman di media sosial yang menyebut SEC telah menyetujui exchange traded fund (ETF) bitcoin adalah tidak benar.
"Akun Twitter @SECGov X/Twitter milik SEC telah disusupi. Tweet yang tidak sah mengenai ETF bitcoin tidak dibuat oleh SEC atau stafnya," kata juru bicara SEC kepada CNBC, Selasa (9/1).
Postingan media sosial palsu tersebut mengatakan bahwa SEC telah menyetujui ETF bitcoin untuk diperdagangkan. Harga bitcoin sempat melonjak setelah postingan tersebut, namun kemudian dengan cepat turun di bawah US$46.000.
Dalam pernyataan selanjutnya, juru bicara SEC mengatakan kepada CNBC bahwa agensi tersebut menyatakan telah terjadi akses tidak sah ke akun X regulator "oleh pihak yang tidak dikenal" untuk waktu yang singkat setelah pukul 16.00 ET.
5. BYD Resmi Masuk Indonesia Pekan Depan, Mobil Listrik Terlaris Dunia
Produsen kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) terbesar di dunia, BYD, akan meluncurkan produknya di Indonesia pekan depan. Perusahaan asal Cina tersebut akan merilis tiga model mobil listrik di Indonesia, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal.
Dikutip dari Reuters, Rabu (10/1), peluncuran ini dilakukan di tengah upaya Indonesia untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dalam upaya mengurangi emisi.
Sebelumnya, General manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang mengatakan bahwa perusahaan itu sangat serius menatap potensi pasar otomotif Indonesia yang sedang berkembang, termasuk mobil listrik.
"Tren sudah tak bisa dikesampingkan. Sudah jelas soal transisi ke NEV (new energy vehicle)," kata Liu Xueliang di Kantor Pusat BYD, Shenzhen pada Rabu (20/12), seperti dikutip dari Antara.