Gunung Semeru Erupsi Dua Kali, Lontarkan Abu Vulkanik 500 Meter
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi sebanyak dua kali pada Sabtu pagi ini (20/1).
Petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru Liswanto di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, mengatakan letusan pertama terjadi pukul 08.13 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau 3.976 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (20/1).
Kemudian, erupsi kedua kembali terjadi pukul 10.02 WIB kembali dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut.
Status gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu masih pada Level III atau siaga, sehingga petugas mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak atau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.
Masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo memastikan sejauh ini tidak ada dampak yang terjadi akibat dua kali erupsi Gunung Semeru.
"Tidak ada sebaran abu vulkanik yang mengarah ke permukiman warga dan aktivitas warga berjalan normal, meskipun Gunung Semeru erupsi," tuturnya.